Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve alias The Fed, akan memangkas suku bunganya pada tahun ini. Bagaimana analisisnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan suku bunga AS sudah naik cukup banyak dalam 2 sampai 3 tahun terakhir sebagai upaya memerangi inflasi yang sangat tinggi. Sehingga, kata dia, suku bunga di negara berkembang juga dipaksa naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tahun ini, karena inflasi di AS sudah mulai melandai ke arah target The Fed 2 persen, ada kemungkinan Fed akan memangkas suku bunganya mulai Mei," tutur Rangga di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 29 Januari 2024.
Dia memperkirakan Fed akan memangkas suku bunganya sebanyak 125 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Pemangkasan ini diperkirakan terjadi beberapa kali.
"Kalau pemangkasannya diperkirakan sekitar 3 sampai 4 kali ya. Jadi mungkin bisa 25 bps, lalu 50 bps, 50 bps," ucap Rangga.
Rangga menjelaskan, proyeksi Mandiri Sekuritas lebih konservatif dibandingkan pasar saat ini. Adapun pasar memperkirakan suku bunga The Fed akan turun 150 bps sepanjang tahun ini, dengan kemungkinan pemangkasan mulai Maret 2024.
Sebagai informasi, The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25 persen sampai 5,5 persen pada Rabu, 26 Juli 2023. Kenaikan suku bunga ini menjadi upaya bank sentral AS ini untuk melawan inflasi.
Suku bunga tersebut berada di level tertinggi sejak lebih dari dua dekade. Adapun kenaikan ini adalah yang ke-11 sejak The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA