Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi), Mirah Sumirah, mendesak perusahaan menghentikan praktik magang yang tidak adil dan merugikan Generasi Z (Gen Z). Mirah menyoroti maraknya budaya magang yang mengeksploitasi Gen Z dengan dalih mencari ilmu dan pengalaman, namun dengan beban kerja dan gaji tidak sebanding. “Stop eksploitasi Gen Z dan hentikan praktik yang memanfaatkan mereka, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya,” tegas Mirah dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mirah menekankan pentingnya menyuarakan aspirasi ini, terutama dalam momentum peringatan hari huruh atau May Day 2025 yang pada 1 Mei mendatang. Menurutnya, menghentikan eksploitasi pekerja magang adalah bagian dari upaya menjaga kesejahteraan pekerja di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, Mirah mengungkapkan kekhawatirannya atas praktik pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih tinggi, dengan puluhan ribu pekerja terdampak sejak 2020 hingga awal 2025. “Misalnya PHK di Sritex, Sanken, Yamaha Music,” kata Mirah.
Mirah mengajak seluruh elemen buruh bersatu dan menyuarakan aspirasinya pada May Day 2025, serta mengundang elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan organisasi massa untuk turut turun ke jalan memperjuangkan keadilan sosial bagi kelas pekerja. "Kami tidak akan diam ketika hak-hak buruh dirampas. Suara kami adalah kekuatan dan kami terus menyuarakan kebenaran demi kesejahteraan rakyat dan pekerja Indonesia," tutup Mirah.
Pilihan editor: Kemenko Perekonomian Sebut Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia oleh IMF Lebih baik dari AS dan Cina