Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menteri ESDM Targetkan Penambahan Saham Freeport Beres Juni

Seperti halnya Jokowi, Arifin Tasrif menargetkan kepastian penambahan saham Indonesia di Freeport bisa rampung Juni 2024.

29 Maret 2024 | 09.56 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif terdiam saat diwawancara wartawan kepresidenan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 13 Maret 20024. Rapat terbatas membahas terkait pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara. TEMPO/Subekti.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif terdiam saat diwawancara wartawan kepresidenan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 13 Maret 20024. Rapat terbatas membahas terkait pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan regulasi soal penambahan kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia dari 51 persen menjadi 61 persen sedang dalam proses.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Iya kan masih ditunggu, ya mudah-mudahan cepat," kata Arifin saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irit berkomentar, Arifin berharap agar regulasi tersebut bisa terbit bulan ini.

"Mudah-mudahan," ujarnya. 

Penambahan saham sebesar 10 persen itu sendiri memerlukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Arifin juga menargetkan negosiasi kepemilikan saham 61 persen itu dapat selesai pada Juni 2024.

"Ya, harus Juni," tuturnya. 

Lebih lanjut, Arifin juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mengelontorkan dana lagi dalam proses penambahan saham Freeport itu.

"Pemerintah tidak keluar duit lagi," ucapnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia telah menjadi pemegang saham mayoritas di PT Freeport Indonesia sebesar 51%. Jokowi juga menyebut sekitar 70 persen pendapatan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu masuk ke Indonesia. Presiden mencontohkan ini sebagai contoh konkret hilirisasi di bidang industri mineral.

"Artinya Freeport itu bukan milik Amerika lagi," kata Jokowi dalam pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. 

Saham Indonesia di Freeport saat ini sebesar 51 persen. Pemerintah ingin menambah kepemilikan saham di Freeport Indonesia sebesar 10 persen. Ini dimungkinkan jika pemerintah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 96 tahun 2021.

Penambahan saham ini dibarengi dengan perpanjangan izin tambang Freeport di Indonesia yang akan berakhir pada 2041. Jika penambahan itu disepakati, izin tambang akan berlaku sampai 2061.

Para petinggi Freeport menemui Jokowi di Istana pada Kamis, 28 Maret 2024. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson dan CFO Freeport-McMoran Kathleen L. Quirk menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta. Ditemui usai pertemuan itu, para petinggi Freeport enggan membahas soal negosiasi terbaru Freeport bersama Indonesia. 

DANIEL A. FAJRI

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus