Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta masyarakat yang mudik pada Lebaran 2025 untuk kembali lebih awal dari kampung halamannya. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk merencanakan balik lebih awal," kata Dudy melalui keterangan tertulis pada Ahad, 30 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dudy, perjalanan arus balik bisa lebih lancar jika pemudik kembali lebih awal. Sebab, penumpukan kendaraan tidak akan separah saat puncak arus balik nantinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengimbau pemudik yang akan melakukan perjalanan arus balik Lebaran agar merencanakan perjalanan dengan baik. "Utamakan keselamatan dan keamanan, serta disarankan kembali lebih awal, sehingga perjalanan dapat lebih lancar," ucap dia.
Ia mengatakan operator jalan tol Jasa Marga memberlakukan diskon tarif tol hingga 20 persen pada 3-4 April 2025. Masyarakat yang kembali dari mudik lebih awal, kata dia, bisa memanfaatkan diskon tarif tersebut.
Ia menyampaikan pemerintah sedang menyiapkan antisipasi arus balik dari periode Lebaran 2025. Menurut dia, arus mudik sudah melewati puncaknya sehingga pemerintah akan mengantisipasi kembalinya kendaraan dari kampung halaman.
Ketika puncak arus mudik, ia menyebut pemerintah memberlakukan sistem one way nasional di tol Jakarta-Semarang. Sistem satu arah yang berlaku di dari arah KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Kalikangkung Semarang itu diterapkan dari Kamis, 27 Maret hingga Ahad, 30 Maret 2025.
Menurut dia, pelaksaan arus mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar. Dia mengatakan puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025 atau H-3 Idul Fitri.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengungkapkan alasan penutupan one way nasional Jakarta-Semarang. Sebab, kata dia, kondisi lalu lintas arus mudik saat ini sudah tidak terlalu padat. "Kami laporkan sampai saat ini kondisi lalu lintas sangat lancar," kata Agus.
Agus memprediksi hanya tersisa 20 persen pemudik yang belum meninggalkan Jakarta. Menurut dia, perkiraan volume mudik tahun ini mencapai 2,1 juta kendaraan. hingga penutupan one way nasional Jakarta-Semarang, Agus menyebut sudah ada 1,65 juta kendaraan yang melintas. "Jadi masih ada sisa berkisar 20-25 persen. Masih kita tunggu," ucap dia.