Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar Rupiah di pekan ini yaitu pada 14-18 Agustus 2017 kembali melemah. Nilai tukar Rupiah melemah 0,03 persen di atas pekan sebelumnya yang turun 0,30 persen.
Sepanjang pekan ini, Rupiah sempat melemah ke level 13.377. Lajunya lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya di 13.409. Level tertinggi yang dicapai Rupiah berada di angka 13.353 di bawah level tertinggi sebelumnya di 13.305.
Baca: Rupiah Melemah 5 Poin, Nilai Tukar Dibuka Rp 13.355 per USD
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pelemahan Rupiah disebabkan masih minimnya sentimen positif yang dapat mengangkat laju Rupiah secara signifikan. Namun pelemahan yang terjadi pekan ini cenderung terbatas bila dibandingkan dengan pergerakan Rupiah di akhir pekan sebelumnya. "Pelemahan terbatas tersebut dipengaruhi pergerakan dolar Amerika yang juga melemah dibanding mata uang safe currency lainnya," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Pergerakan Rupiah sempat meningkat seiring anggapan berkurangnya kekhawatiran terhadap tensi geopolitik antara Amerika dan Korea Utara. Hal tersebut terjadi setelah sejumlah petinggi Amerika menyampaikan upaya damai untuk mengurangi ketegangan yang ada. Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un, pun mengurungkan niatnya untuk meluncurkan rudal ke daerah Guam.
Simak: Semenanjung Korea Mulai Tenang, Rupiah Menguat 15 poin
Namun berkurangnya ketegangan tersebut membuat minat mata uang safe hacen berkurang. Dampaknya, laju dolar Amerika kembali naik setelah terlibas kenaikan Yen Jepang dan Franc Swiss. Laju Rupiah pun kembali gagal bertahan di zona hijaunya.
Rupiah belum mampu berbalik positif hingga akhir pekan. Rupiah tertekan setelah dolar Amerika mengalami kenaikan pasca permintaan akan mata uang safe currency mereda. Reza mengatakan adanya rilis kenaikan penjualan ritel Amerika membantu laju dolar Amerika bertahan di zona hijaunya dan menekan laju Rupiah.
VINDRY FLORENTIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini