Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak pertumbuhan laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024 dari sebelumnya Rp 1,03 triliun pada kuartal I 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami senantiasa optimistis dan mendorong pertumbuhan serta layanan yang komprehensif di setiap segmen bisnis, dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian,” kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, laba sebelum pajak OCBC NISP juga tercatat meningkat 13 persen YoY menjadi Rp 1,48 triliun, dengan return on equity (ROE) meningkat menjadi 13 persen.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, total aset OCBC NISP tumbuh 5 persen menjadi Rp 252,4 triliun. OCBC NISP juga memastikan kondisi likuiditas bank tetap sehat dengan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 228,3 persen atau di atas ketentuan regulator.
Kinerja positif OCBC NISP sepanjang kuartal I 2024 didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 6 persen YoY serta penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 96 persen YoY seiring dengan membaiknya kualitas aset akibat pulihnya aktivitas ekonomi.
Selanjutnya: Sepanjang kuartal I 2024, OCBC menyalurkan kredit sebesar Rp 152,6 triliun....
Sepanjang kuartal I 2024, OCBC NISP menyalurkan kredit sebesar Rp 152,6 triliun atau tumbuh 11 persen YoY. Kinerja kredit tersebut terutama ditopang oleh kredit perbankan ritel yang tumbuh 13 persen serta kredit perbankan bisnis tumbuh 10 persen.
OCBC NISP juga mencatat peningkatan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar 16 persen YoY, termasuk didukung oleh produk unggulan OCBC NISP, yaitu KPR Easy Start dan KPR Kendali.
Dalam menyalurkan kredit, OCBC NISP berpegang pada prinsip kehati-hatian. Hal ini ditunjukkan dari non-performing loan (NPL) gross yang berada di level 1,8 persen dan NPL net di level 0,6 persen. Baik NPL gross maupun NPL net mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal I 2023.
Pada akhir Maret 2024, dana pihak ketiga (DPK) OCBC NISP tercatat tumbuh sebesar 7 persen YoY menjadi Rp 179,9 triliun. Komposisi dana murah (current account saving account/CASA) terhadap total DPK mencapai 56,6 persen.
Dari sisi layanan digital, OCBC NISP mencatat jumlah transaksi melalui e-channel tumbuh sebesar 58 persen YoY. Jumlah pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile juga meningkat 58 persen YoY. Sedangkan untuk nasabah korporasi, terdapat peningkatan jumlah pengguna sebesar 22 persen YoY dan peningkatan jumlah transaksi di OCBC Business sebesar 32 persen YoY.