Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pengamat Tekankan Pentingnya Pangsa Pasar sebagai Pertimbangan Utama Hilirisasi

Ekonom Celios Nailul Huda menyampaikan pasar menjadi bagian yang sangat penting untuk menyukseskan kebijakan hilirisasi

20 Oktober 2024 | 19.00 WIB

Ekonom Celios, Nailul Huda mengklaim desa-desa di kawasan industri tambang memengaruhi indeks pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat. Menurut dia, tak jarang industri tambang membuat masyarakat desa enggan melanjutkan pendidikan. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Perbesar
Ekonom Celios, Nailul Huda mengklaim desa-desa di kawasan industri tambang memengaruhi indeks pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat. Menurut dia, tak jarang industri tambang membuat masyarakat desa enggan melanjutkan pendidikan. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies(Celios) Nailul Huda mengatakan pangsa pasar harus menjadi pertimbangan utama saat melakukan kebijakan hilirisasi pada suatu komoditas. "Hilirisasi komoditas ini, yang pertama kita harus menciptakan pasarnya dulu. Jangan sampai ketika kita melakukan hilirisasi semua komoditas, nggak ada pasar-pasarnya lagi," kata Nailul seperti dilansir dari Antara, Ahad, 20 Oktoberfest 2024.

Nailul menyampaikan pasar menjadi bagian yang sangat penting untuk menyukseskan kebijakan hilirisasi. Dengan adanya permintaan, kata Nailul, secara otomatis komoditas tersebut memiliki nilai tambah, sehingga mampu memberikan pemasukan bagi negara. Selain itu, dalam kebijakan hilirisasi juga harus mengutamakan keberlanjutan bagi lingkungan.

Sebagai contoh, lanjut Nailul, kelapa sawit adalah komoditas yang mampu memberikan dampak dari hulu ke hilir. Menurutnya, yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana proses produktivitas kelapa sawit tersebut bagi lingkungan.

"Pembakaran lahan dan sebagainya yang akhirnya menimbulkan hilirisasi sawit itu, dia tidak baik bagi lingkungan, bagi masyarakat, dan sebagainya. Jadi kompensasi sebenarnya hilirisasi itu, harus mengedepankan aspek dari sustainability-nya atau aspek dari keberlanjutan," ujarnya.

Nailul mengatakan Indonesia telah memiliki banyak riset terkait dengan komoditas mana saja yang siap untuk hilirisasi. Dari laporan-laporan tersebut, Pemerintahan yang baru hanya perlu mereplikasi dan mengimplementasikannya.

Menurut Huda, Presiden RI Prabowo Subianto yang baru saja dilantik harus segera mencari tahu pasar mana saja yang dapat memberikan peluang bagi komoditas asal Indonesia untuk hilirisasi. "Yang paling penting adalah pangsa pasarnya ada, terus juga harus sustain, SDM. Saya rasa itu yang paling penting kalau menyangkut hilirisasi," kata Nailul.

Dalam pidato Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024–2029 di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Jakarta, Minggu, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemerintah akan melakukan hilirisasi pada semua komoditas.

Ia menyebutkan nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi sehingga rakyat Indonesia bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. "Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus