Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Penggunaan E-Money di Jalan Tol Dongkrak Transaksi

Kegiatan transaksi uang elektronik diperkirakan akan naik 10-15 persen seiring pemberlakuan kebijakan penggunaan e-money.

29 September 2017 | 20.57 WIB

Ilustrasi e-money. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi e-money. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat memperkirakan, pemberlakuan kebijakan transaksi non tunai di jalan tol akan menaikkan transaksi uang elektronik atau e-money. “Kegiatan transaksi uang elektronik diperkirakan akan naik sekitar 10 persen sampai 15 persen,” kata dia di Bandung, Jumat, 29 September 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Wiwiek mengatakan, volume transkasi uang elektronik saat ini pangsanya masih 25 persen dari volume seluruh transaksi elektronik di Jawa Barat. “Nominal transaksinya sendiri masih di bawah Rp 15 miliar (per bulan),” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Wiwiek, volume transaksi uang elektronik sendiri kemungkinan naiknya tidak terlalu siginfikan dengan pemberlakuan keibjakan transaksi non tunai di jalan tol karena nominal plafon uang elektronik sendiri terbatas maksimal hanya Rp 1 juta. “Batas plafon Rp 1 juta itu yang menyebakan tidak bisa bergerak naik tinggi,” kata dia. Ditambah, transaksi jalan tol juga terbatas hanya di kalangan pengguna kendaraan yang memanfaatkan jalan tol.

Kendati demikian, Wiwiek mengatakan, pangsa pasarnya uang elektronik akan bergerak naik dengan pemberlakukan kewajiban transaksi non tunai di jalan tol. “Sekarang pangsanya sektiar 25 persen, mungkin akan naik menjadi sekitar 30 persen sampai 40 persen,” kata dia.

Bank Indonesia Jawa Barat mencatat tren transaksi elektronik secara keseluruhan, tidak terbatas hanya pada uang elektronik atau e-money di Jawa Barat , cenderung turun. DI awal tahun pada sepanjang Januari 2017 tembus 1,9 juta, bulan selanjutnya fluktuatif hingga di Juni 2017 tercatat hanya 1,7 juta transaksi.

Kendati demikian, nilai transaksi elektronik secara keseluruhan di Jawa Barat cenderung naik. Sepanjang Januari 2017 mencatatkan nilai transaksi elektronik menembus Rp 26,8 miliar, terus naik hingga pada April 2017 mencapai Rp 29,7 miliar sebulannya.

Wiwiek mengatakan, soal biaya administrasi top-up uang elektronik, Bank Indonesia sudah mengeluarkan aturan untuk menyeragamkan biaya administrasinya. “Sudah diatur bahwa top-up sampai dengan Rp 200 ribu di bank yang mengeluarkan kartu itu gratis. Tapi kalau di ata itu biayanya Rp 750, sudah diatur dalam PBI (Peraturan Bank Indonesia). Tapi akalu top-up dilakukan oleh mesin yang bukan pengeluar kartu ada biaya Rp 1.500,” kata dia.

Sejumlah bank penerbit uang elektronik sudah bersiap menghadapi pemberlakuan transkasi elektronik di jalan tol itu. Regional CEO Wilayah VI Jawa 1 Bank Mandiri mengatakan, banknya akan menambah ‘vending machine’ untuk melayani penjualan e-money. “Orang kadang canggung juga, gak nayamn juga kalau membeli di kantor cabang Tapi kalau di publik area lebih bagus,” kata dia, Jumat, 29 September 2017.

CEO Regional Bandung Bank BNI, Fauzi mengatakan, sudah mengirim petugasnya untuk membantu berjaga di pintu tol melayani penjualan uang elektronik bagi pemilik kendaraan yang belum mempunyai uang elektronik. BNI juga berencana mengganti mesin ATM di rest-area dengan mesin baru yang bisa melayani top-up uang elektronik. “Kami sudah siap,” kata dia, Jumat, 29 September 2017.

Kepala KCU Bank BCA, Rudy Kurniawan mengatakan, BCA sendiri sudah menerbitkan 13,5 juta kartu uang elektronik di seluruh Jawa. Banknya juga berencana menambah lagi pasokan kartu itu mengantisipasi pemberlakuan transaksi non tunai di jalan tol. “Kami sudah mempersiapkan 1 juta kartu Flash untuk persiapan gerakan non tunai ini,” kata dia, 29 September 2017. Per 17 Oktober nanti, kartu Flash misalnya sudah bisa dipergunakan di semua ruas tol di Jakarta.

Lalu, Wakil Pimpinan Wilayah Bidang Bisnis Bank BRI Bandung Eko R Hartono mengatakan, akan megnalihkan sebagian agen keliling bank itu untuk berjaga di gerbang tol melayani penjualan uang elekronik hingga layanan top-up bagi pengendara kendaraan yang belum memiliki uang elektronik. “Kalau diperbolehkan kami akan tempatkan di pintu tol, kami taruh agen keliling,” kata dia, Jumat, 29 September 2017.

AHMAD FIKRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus