Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mengalami kerugian bersih tahun berjalan sebesar Rp 96,7 miliar per 30 September 2024. Kerugian pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia ini membengkak dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 38,9 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia ini juga mengalami penurunan penjualan bersih. Per September 2024, Sarimelati Kencana mencatat penjualan bersih Rp 2,3 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 2,7 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penurunan penjualan tersebut terjadi di kategori makanan dan minuman. Segmen penjualan makanan memperoleh Rp 1,9 triliun per kuartal ketiga 2024, turun dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 2,5 triliun. Untuk segmen minuman perolehannya Rp 132 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 197 miliar.
Selain itu, hingga kuartal ketiga 2024, Pizza Hut mengalami pengurangan 17 gerai di berbagai daerah. “Sampai dengan September 2024, terdapat 595 gerai yang terletak di 120 kota di seluruh Indonesia,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 12 November 2024.
Sebagai informasi, Sarimelati Kencana didirikan pada tanggal 16 Desember 1987. Sebagai pemegang hak waralaba di Indonesia, Perseroan berhak untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran Pizza Hut di seluruh Indonesia berdasarkan IFA dengan Pizza Hut Restaurants Asia Ltd. Perkembangan jaringan gerai Pizza Hut tumbuh pesat setelah Perseroan diakuisisi oleh Sriboga Group pada 2004.
Saat ini, Sarimelati Kencana juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat dan pabrik bola adonan di Jawa Barat, Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Selatan, dan Riau. Terakhir, perusahaan ini mengoperasikan pabrik baru di Cikarang untuk memenuhi kebutuhan protein di seluruh gerainya.