Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Permintaan Surat Utang SBR009 Lampaui Target

di tengah kondisi pasar saham yang tengah anjlok, kehadiran SBR009 yang dijamin oleh pemerintah membuat investor di surat utang ini lebih percaya diri

14 Februari 2020 | 08.16 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Perbesar
Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, permintaan akan Surat Utang Negara (SUN) ritel seri SBR009 menunjukkan hasil yang positif. Terlebih bila dibandingkan dengan penerbitan surat utang ritel pada tahun lalu yang tak mencapai target.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Nico menyebutkan tingginya minat investor ritel terhadap SBR009 tidak lepas dari upaya investor mencari bentuk investasi yang aman. SBR009 yang menawarkan kupon 6,3 persen itu dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang aman karena penerbitannya yang dijamin Undang-Undang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kini para investor ritel tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Faktor keamanan juga menjadi hal yang sama pentingnya,” kata Nico, Kamis, 13 Februari 2020.

Berdasarkan data dari laman Investree.id, hingga Rabu lalu, total pemesanan SBR009 telah mencapai Rp 2,132 triliun. Jumlah tersebut sedikit di atas target yang dipatok pemerintah sebesar Rp 2 triliun.

Selain itu, kata Nico, sentimen positif dari pasar obligasi Indonesia juga semakin meningkatkan minat investor ritel terhadap SBR009. Laju pasar obligasi yang saat ini cukup kuat dinilai semakin meningkatkan keyakinan investor ritel untuk membeli SBR009.

Adapun analis Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyatakan, di tengah kondisi pasar saham yang tengah anjlok, kehadiran SBR009 yang dijamin oleh pemerintah membuat investor di surat utang ini lebih percaya diri. Tingginya minat terhadap SBR009 juga didorong oleh keinginan masyarakat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan negara secara aktif dan nyata.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut berkontribusi terhadap pembangunan negara membuat jumlah investor yang ikut berinvestasi pada obligasi ritel ini meningkat. “SBR ini juga dapat menjadi sarana pembelajaran masyarakat terhadap pasar keuangan dan juga berinvestasi secara bijak,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman, instrumen investasi SBR009 akan cukup banyak dicari oleh para investor meskipun kupon yang ditawarkan lebih rendah bila dibandingkan dengan kupon sebelumnya. Kupon yang diberikan pada instrumen sukuk tabungan seri ST006 yang terbit pada November 2019 sebesar 6,75 persen.

Salah satu faktor utama tingginya minat investor adalah imbal hasil (yield) yang cukup atraktif. Jenis SBR, katanya menggunakan prinsip floating with floor. Artinya, jumlah minimal imbal hasil yang didapatkan tidak mengikuti penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). "Sebaliknya, bila suku bunga acuan BI naik, maka imbal hasil yang didapatkan investor akan ikut meningkat," kata Luky beberapa waktu lalu.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus