Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan mendapatkan modal tambahan untuk merampungkan sejumlah proyek pembangunan jalan tol maupun infrastruktur pada akhir 2022. Dana segar itu akan dikucurkan pada akhir tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan dua modal tambahan itu diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) serta rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dua modal tambahanan ini ditargetkan diperoleh pada November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Perseroan menargetkan dana PMN dan rights issue dapat diterima Perseroan pada bulan November 2022, sehingga rangkaian proses aksi korporasi tersebut dapat selesai sebelum akhir tahun 2022 ini," kata dia dikutip dari siaran pers, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Destiawan menjelaskan, modal tambahan ini merupakan bagian dari strategi penyehatan keuangan perseroan yang disebut 8 stream. Khusus untuk PMN, Pemerintah kembali mendukung dengan menyetujui pengajuan PMN pada 2022 sebesar Rp 3 triliun dari tahun lalu yang sudah terkucur Rp 7,9 triliun.
"PMN tahun 2022 sebesar Rp 3 triliun. Dana PMN tersebut rencananya akan digunakan untuk penyelesaian jalan tol hingga titik tertentu, yaitu pada jalan tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan jalan tol Ciawi – Sukabumi," ucap Destiawan.
Melalui rapat harmonisasi, Rancangan Peraturan Presiden (RPP) atas PMN terhadap Waskita telah disetujui dan rencananya PP PMN itu dapat segera diterima pada akhir Agustus 2022. Sebagai rangkaian dari diterimanya PMN, maka untuk menyeimbangkanrupslb proporsi kepemilikan saham, perseroan kembali melaksanakan aksi korporasi rights issue.
Sebagaimana pada tahun lalu, setelah perseroan berkode saham WSKT itu menerima PMN Rp 7,9 triliun, rights issue juga telah dilaksanakan. Melalui mekanisme rights issue WSKT juga berhasil menerima dana publik sebesar Rp 1,54 triliun yang digunakan sebagai modal kerja proyek konstruksi Perseroan.
Selanjutnya: Harga pelaksanaan rights issue dan jumlah saham yang diterbitkan belum final.
Selanjutnya, untuk mendapatkan persetujuan atas aksi korporasi PMN dan rights issue, Waskita akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 September 2022. Hal ini agar perseroan segera menerima persetujuan pemegang saham atas rencana rights issue dan dapat melanjutkan proses registrasi ke OJK.
"Proceed yang diterima dari aksi korporasi rights issue tersebut rencananya akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur Perseroan," ujar Destiawan.
Aksi korporasi ini akan dilaksanakan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahul melalui penerbitan saham sebanyak-banyaknya 8.722.695.331 saham seri B. Destiawan berpendapat jumlah saham ini merupakan perkiraan maksimum lembar saham yang akan diterbitkan.
“Saat ini harga pelaksanaan rights issue dan jumlah saham yang diterbitkan masih belum final, nantinya akan ditetapkan oleh Menteri BUMN di sekitaran Oktober," kata Destiawan.
Ketika harga dan jumlah saham telah ditetapkan, manajemen Waskita dapat langsung menerima pernyataan efektif dari OJK, sehingga dapat segera memulai masa perdagangan rights issue. Dengan begitu, manajemen menargetkan PMN dan rights issue dapat diterima Perseroan pada November 2022.
"Perseroan berharap dengan adanya aksi korporasi PMN dan rights issue yang merupakan bagian dari implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita, ke depannya Perseroan dapat mencatatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan yang berkelanjutan," ucap Destiawan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.