Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Perusahaan Tambang Nikel Merdeka Battery Beri Pinjaman Rp 3,17 Triliun ke Merdeka Tsingshan Indonesia

Perusahaan tambang nikel dan mineral PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) resmi memberi pinjaman ke PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sebuah perusahaan patungan antara MTI dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Pinjaman itu sebesar USD 200 juta atau Rp 3,17 triliun (kurs Rp 15.852).

19 November 2024 | 13.00 WIB

Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Devin Ridwan (tengah) bersama Komisaris Independen MBMA Hasan Fawzi (kiri) dan Direktur MBMA Titien Supeno (kanan) berbincang usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana Perseroan yang digelar di Alila Hotel, Jakarta, pada Jumat, 30 Juni 2023. Dok MBMA
Perbesar
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Devin Ridwan (tengah) bersama Komisaris Independen MBMA Hasan Fawzi (kiri) dan Direktur MBMA Titien Supeno (kanan) berbincang usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana Perseroan yang digelar di Alila Hotel, Jakarta, pada Jumat, 30 Juni 2023. Dok MBMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan tambang nikel dan mineral PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) resmi memberi pinjaman ke PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), perusahaan patungan antara MTI dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Pinjaman itu sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,17 triliun (kurs Rp 15.852).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Berdasarkan Perjanjian, Perseroan sebagai kreditur, sepakat untuk memberikan dana pembiayaan kepada MTI,” kata manajemen PT MBMA dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia pada Senin, 18 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MBMA mengatakan pinjaman itu akan digunakan MTI untuk operasional perusahaan. MBMA menyebut transaksi ini juga berkaitan dengan MTI sebagai perusahaan milik anak usaha perseroan melalui PT Batuta Pelita Investama. Adapun, PT Batuta Pelita Investama memiliki 80 persen saham di MTI. “Terdapat komisaris MTI yang juga menjabat sebagai anggota dewan komisaris Perseroan,” kata manajemen MBMA.

Manajemen MBMA mengatakan usai transaksi ini selesai, perseroannya bisa mendukung pendanaan yang akan digunakan oleh MTI. Karena itu, transaksi pun disebut lebih efisien dilaksanakan MBMA karena sebagai induk MTI. ”Selanjutnya, diharapakan Transaksi dapat memberikan dampak positif kepada Perseroan, yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi para Pemegang Saham Perseroan secara tidak langsung,” kata MBMA. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus