Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menargetkan efisiensi anggaran Kementerian dan Lembaga pada 2025 dapat membuat negara hemat hingga Rp 256,1 triliun. Belanja alat tulis kantor (ATK) diminta dipangkas 90 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arahan pemangkasan tersebut berdasarkan edaran yang dikeluarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada 24 Januari 2025. Surat bernomor S-37/MK.02/2025 tersebut memuat 16 jenis belanja operasional yang dipangkas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persentase pemangkasan berbeda-beda. Seperti ATK yang dipangkas sebesar 90 persen; percetakan dan souvenir sebesar 75,9 persen; Sewa gedung, kendaraan, peralatan sebesar 73,3 persen; Kajian dan analisis: 51,5 persen, hingga Diklat dan bimbingan teknis sebesar 29 persen.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro membenarkan adanya edaran surat tersebut. "Benar, dan untuk internal Kemenkeu (kementerian keuangan) efisiensi masih dalam proses review," ujarnya saat dikonfirmasi Tempo Selasa, 28 Januari 2025.
Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembelian alat tulis kantor (ATK) kementerian dan lembaga selama ini dapat mencapai Rp 44 triliun. Presiden kata Dasco bakal melakukan efisiensi pengeluaran tersebut.
"Hal-hal kecil yang akan dilakukan oleh Pak Prabowo dalam melakukan efisiensi terhadap pengeluaran kementerian dan lembaga. Yang saya kemarin ikuti ada pembelian ATK untuk seluruh kementerian dan lembaga ini jumlahnya Rp44,4 triliun,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa, 28 Januari 2025.
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja, pemangkasan anggaran kementerian ditargetkan menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 sebesar Rp 256,1 triliun. Selain itu pemerintah juga menargetkan penghematan Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD). Sehingga secara keseluruhan APBN ditargetkan hemat Rp 306,6 triliun.