Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk. dan PT Waskita Karya Tbk. melakukan pemutaran perdana kontruksi pier head dengan teknologi Sosrobahu di jalan tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Pemutaran pier head ini tepatnya akan dilakukan di pier Nomor P.179 KM. 21+600, atau sisi utara (Grand Wisata) arah Cikampek dilakukan pada Rabu malam, 13 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tidak ada penutupan lajur jalan tol selama pemutaran perdana Pier Head dengan Teknologi Sosrobahu tersebut," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru melalui siaran pers yang diterima Tempo, Rabu 13 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih dari 200 pier head diputar menggunakan Teknologi Sosrobahu di proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Jadwal pemutaran seluruh pier head akan dimulai dari pertengahan bulan Januari 2018 hingga bulan Oktober 2018, yang akan berlangsung kurang lebih 10 menit pada setiap proses pemutaran pier head.
Pemutaran Pier Head dengan Teknologi Sosrobahu secara berlanjut akan dimulai Januari 2018, namun PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (PT JJC) berinovasi memakai remote control, tidak lagi memakai crane sebagaimana yang selama ini dilaksanakan. Oleh karena itu pemutaran perdana lebih awal.
Teknologi Sosrobahu atau landasan putar bebas hambatan pertama kali digunakan pada tanggal 27 Juli 1988 silam. Teknologi Sosrobahu yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati diterapkan untuk mengatasi sulitnya membangun kontruksi di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan.
Bila memakai teknik konstruksi konvensional, dipastikan sebagian besar lajur jalan akan ditutup dan membuat kemacetan jalan. Namun dengan Teknologi Sosrobahu kemacetan bisa diatasi karena Pier Head terlebih dulu dicor sejajar garis jalan tanpa memerlukan space ruang bebas yang besar. Setelah itu Pier Head barulah diputar sekitar 90 derajat hingga melintang garis jalan.
Teknologi Sosrobahu banyak diterapkan di sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Bahkan di Filipina Teknologi Sosrobahu ini digunakan untuk membuat salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni Metro Manila Skyway dari Buendia ke Alabang.
Teknologi Sosrobahu yang lama tidak digunakan akan kembali ke Indonesia sebagai salah satu solusi dunia konstruksi dalam proses pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). Jalan tol ini membentang sepanjang 38 kilometer dari Cikunir hingga Karawang Barat.