Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Puluhan Ekor Paus Mati di Selamat Madura, Khofifah Lepas 3 Paus yang Masih Hidup

Data Polsek Modung menyebut ada 49 ekor paus yang terdampar. Dari jumlah itu, hanya 3 ekor yang hidup.

19 Februari 2021 | 15.50 WIB

Warga menarik Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2021. Sekitar 52 ekor Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di pantai itu, tiga diantaranya berhasil diselamatkan dan sisanya sebanyak 49 mati. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perbesar
Warga menarik Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2021. Sekitar 52 ekor Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di pantai itu, tiga diantaranya berhasil diselamatkan dan sisanya sebanyak 49 mati. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bangkalan -Puluhan ekor paus yang terdampar di Perairan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur sejak Kamis, 18 Februari 2021, satu persatu ditemukan mati di Pesisir Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Data Polsek Modung menyebut ada 49 ekor paus yang terdampar. Dari jumlah itu, hanya 3 ekor yang hidup. Paus yang selamat ini telah dilepaskan kembali tengah lautan. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyaksikan langsung prosesi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Polsek Modung, Polres Bangkalan, AKP Suwaji mengatakan sejak kemunculan pertama kali pada Kamis pagi dan terus bertambah banyak hingga sore, nelayan Modung sudah berusaha menghalau gerombolan paus kembali ke tengah laut. "Rupanya, mereka kembali lagi malam harinya dan sebagian sudah mati," kata dia.

Menurut Suwaji, rencananya para paus itu akan dikubur Sabtu, 20 Februari 2021 menggunakan alat berat. Sebelum dikubur, tim Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya mendatangi lokasi dan melakukan semacam 'otopsi' untuk mengambil beberapa sample guna mengetahui penyebab matinya. "Saya sedang di laut ini, menemani tim dari Unair," ungkap dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus