Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

Transformasi Blue Food digagas Regal Springs Indonesia bersama FAO dan IPB Universityang menggagasnya. Apa tujuannya?

11 Mei 2024 | 21.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan dan Pertanian Dunia bersama IPB University melakukan kunjungan ke Regal Springs Indonesia (PT Aquafarm Nusantara) untuk melihat pabrik pengolahan (processing plant), pembenihan (hatchery), pabrik pakan (feedmill) di Kabupaten Serdang Bedagai, hingga area pembudidayaan ikan tilapia (farming) di Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 7-8 Mei 2024.

Kunjungan tersebut merupakan bentuk komitmen yang dilakukan oleh Regal Spring dalam transformasi pangan biru atau yang biasa disebut dengan Blue Food. Regal Spring juga memiliki fokus untuk menyampaikan kampanye operasional akuakultur budidaya ikan tilapia. Budidaya ikan tilapia tersebut berguna untuk menghasilkan sumber protein yang berkualitas.

President Director Regal Springs Indonesia, Rudolf Hoeffelman berharap kunjungan yang dilakukan FAO dan IPB University dapat menjadi awal mula kolaborasi yang baik untuk ketiga pihak. Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut.

“Kami sangat optimis terhadap masa depan dan transformasi pangan biru dapat menciptakan solusi dalam pemenuhan pangan dunia melalui potensi sumber daya yang ada, salah satunya adalah budidaya perikanan yang berkelanjutan,” kata Hoeffelman.

Konsep pangan biru ada di dalam konsep ekonomi biru yang mana menurut Rajendra Aryal selaku Perwakilan FAO untuk Indonesia, rencana pangan biru ini memiliki peran penting dalam mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi.

“Konsep ekonomi biru (The blue economy) patut dipertimbangkan sebagai prioritas untuk mewujudukan ketahanan pangan. Pangan biru memiliki peran penting dalam mengurangi kelaparan & kekurangan gizi/malnutrisi, serta berkontribusi pada transformasi sistem pangan yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Aryal.

Ikan tilapia ini kedepannya akan menjadi sumber protein dalam pangan biru maka dari itu, FAO dan IPB University juga ikut serta melihat proses pembenihan ikan tilapia yang semua tahapnya dilakukan secara alami, mengunjungi fasilitas pabrik pengolahan ikan tilapia, laboratorium pemantauan kualitas air danau, hingga berkeliling area keramba tempat budidaya ikan tilapia.

Dengan begitu, IPB University selaku perguruan tinggi dapat memilah fokus apa saja yang harus diutamakan untuk mencapai pangan biru. Prof Fredinan Yulianda, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB menyadari pentingnya melakukan adopsi teknologi modern beserta meningkatkan keterampilan sumber daya manusianya.

Fredinan juga menyampaikan bahwa budidaya perikanan yang terpadu dapat diwujudkan dengan cara menjaga keselarasan alam. “IPB akan berperan secara ilmiah, melalui program magang, penelitian bersama, serta publikasi,” kata Fredinan

Regal Springs Group sudah melakukan beberapa inisiatif untuk berkontribusi dalam Gerakan Pangan Biru atau Blue Food Movement. Inisiatif lainnya yang sudah dilakukan oleh Regal Springs Group adalah melakukan kolaborasi kemitraan dengan Blue Food Partnership, program-program CSR yang menekankan pentingnya protein seperti “Gemarikan” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), dan peningkatan inovasi budidaya ikan tilapia yang berkelanjutan dan terintegrasi.


Pilihan Editor: Sejarah FAO Memerangi Kelaparan dan Kemiskinan Dunia Sejak 1945

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus