Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat menjalankan bisnis atau perusahaan, konsep Return on Investment atau yang disingkat ROI telah menjadi alat efektif untuk mengukur efisiensi operasional sebuah bisnis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terutama bagi individu yang beroperasi di bidang komersial, pemasaran, operasional, dan tentunya bisnis secara umum, pemahaman mendalam mengenai ROI sangatlah penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui ROI, kita dapat memperoleh pandangan yang jelas mengenai standar pengukuran akurat dalam menilai keberhasilan bisnis maupun investasi.
Dengan memahami dengan jelas tingkat pengembalian dari investasi yang telah dilakukan, segala aktivitas operasional dapat dinilai secara objektif dari sudut pandang pengembalian investasinya. Mari kita pahami Return on Investment selengkapnya!
Pengertian ROI (Return on Investment)
Return on Investment (ROI) adalah sebuah rasio yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau efektivitas dari suatu investasi. Rasio ini membandingkan keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari investasi.
Dengan kata lain, ROI memberikan gambaran tentang seberapa baik uang yang diinvestasikan telah menghasilkan keuntungan. Rasio ROI juga dapat digunakan sebagai indikator efisiensi manajemen suatu perusahaan. Biasanya, ROI diukur dalam bentuk persentase.
Manfaat utama dari ROI adalah memberikan wawasan kepada manajemen perusahaan tentang sejauh mana modal yang mereka gunakan telah bekerja efisien. Ini membantu dalam mengukur efisiensi produksi, penggunaan modal, dan kinerja bagian penjualan.
Lebih dari itu, ROI juga memungkinkan perbandingan antara efisiensi penggunaan modal perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui apakah mereka berada di bawah rata-rata, sebanding, atau bahkan melebihi rata-rata dalam hal penggunaan modal.
Analisis semacam ini membantu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan jika dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing sejenis.
Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil investasi mereka.
Faktor yang Mempengaruhi ROI (Return on Investment)
Ada dua faktor utama yang dapat mempengaruhi ROI atau Return on Investment, yaitu:
1. Turnover (Tingkat Perputaran Aset)
Turnover mengacu pada tingkat perputaran aktiva atau aset dalam suatu perusahaan atau bisnis. Ini menggambarkan seberapa cepat aset berputar atau digunakan dalam operasi.
Tingkat perputaran aset yang tinggi biasanya mengindikasikan efisiensi yang baik karena aset digunakan secara optimal.
Dalam konteks ROI, semakin cepat tingkat perputaran aset dalam satu periode, semakin baik tingkat pengembalian investasi karena investasi lebih cepat menghasilkan hasilnya.
Faktor ini juga mencerminkan seberapa baik perusahaan mengelola sumber daya dan asetnya.
2. Profit Margin (Rasio Laba)
Profit margin adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dari pendapatan atau penjualan.
Semakin tinggi profit margin, semakin besar rasio keuntungan yang dapat diperoleh dalam Return on Investment.
Ditambah lagi, profit margin mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang signifikan dari setiap unit penjualan yang merupakan indikator penting dalam mengevaluasi seberapa efisien dan menguntungkan operasi bisnis.
Cara Menghitung ROI (Return on Investment)
Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung ROI (Return on Investment):
ROI = (Keuntungan Bersih - Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100
Dalam rumus ini:
- Keuntungan Bersih adalah total pendapatan yang diperoleh dari investasi dikurangi dengan biaya-biaya yang terkait dengan investasi tersebut. Ini mencakup pendapatan kotor dikurangi biaya operasional, pajak, dan biaya lain yang relevan.
- Biaya Investasi adalah jumlah uang yang telah diinvestasikan dalam proyek atau aset tertentu.
- Hasilnya dikalikan dengan 100 untuk mengubah ROI ke dalam bentuk persentase.
Langkah-langkah umum untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:
- Tentukan Pendapatan Kotor: Hitung semua pendapatan yang diperoleh dari investasi selama periode tertentu.
- Identifikasi Biaya-Biaya Terkait: Identifikasi dan jumlahkan semua biaya yang terkait dengan investasi, seperti biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya lainnya.
- Hitung Keuntungan Bersih: Kurangkan total biaya yang terkait dengan investasi dari pendapatan kotor. Ini akan memberikan Anda keuntungan bersih.
- Hitung ROI: Gunakan rumus di atas untuk menghitung ROI dengan memasukkan keuntungan bersih dan biaya investasi.
- Konversi ke Persentase: Kalikan hasil dari perhitungan ROI dengan 100 untuk mendapatkan persentase ROI.
Contoh Kasus:
Kayla berinvestasi dalam perusahaan XYZ sebesar Rp50.000.000. Perusahaan XYZ tersebut berhasil mencapai pendapatan sebesar Rp70.000.000 dalam satu tahun. Kayla ingin menghitung persentase investasi menggunakan rumus ROI.
Jawaban:
ROI = (Keuntungan Bersih - Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100
ROI = (70.000.000 - 50.000.000) / 50.000.000 x 100%
ROI = 20.000.000 / 50.000.000 x 100%
ROI = 0.4 x 100%
ROI = 40%
Jadi, hasil ROI dari investasi Kayla dalam perusahaan XYZ adalah 40%. Ini menunjukkan bahwa Kayla mendapatkan keuntungan sebesar 40% dari investasi awalnya.
KAYLA NAJMI IHSANI