Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Chief Executive Singapore Tourism Board, Yap Chin Siang, mengatakan penyelenggara acara pasti mencari destinasi yang memberikan nilai dan dampak positif bagi lingkungannya. "Memposisikan Singapura sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions) unggul di dunia adalah bagian integral dari ambisi kami untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan memperkuat kelebihan Singapura. Hal ini sangat penting karena penyelenggara acara MICE dan para delegasi mencari destinasi yang memberikan nilai dan dampak positif," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada pertengahan Mei 024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yap Chin Siang mengatakan timnya berkomitmen untuk berinvestasi pada produk dan pengalaman MICE baru. "Kami mengundang penyelenggara acara untuk bersama-sama menciptakan acara bisnis yang menghasilkan perubahan berdampak dengan kami," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Singapore Tourism Board (STB) meluncurkan kampanye bertajuk “Destinasi MICE Unggul di Dunia”, di mana acara bisnis dapat menciptakan dan meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan. Ini merupakan kampanye global pertama dari enam kampanye yang akan diluncurkan STB dalam beberapa tahun mendatang untuk memperkaya cara menceritakan kisah Singapura.
Sebagai pusat perdagangan utama dengan inovasi, teknologi, dan kemampuan riset yang terdepan, Singapura merupakan rumah bagi ekosistem bisnis yang dinamis di mana para pemimpin, investor, dan pelaku bisnis bertemu. Singapura juga menawarkan wadah netral untuk dialog yang bermakna, akses ke penawaran pariwisata yang unik, serta rekam jejak positif dalam penyelenggaraan acara berkualitas tinggi. Silakan merujuk pada Lampiran A untuk daftar acara yang akan diselenggarakan di Singapura pada tahun 2024.
MICE yang Ramah Lingkungan
Selain kemampuan, infrastruktur, dan acara yang berkualitas, Singapura juga telah menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan. Namun, lanskap yang terus berubah juga menekankan kebutuhan yang semakin meningkat bagi destinasi untuk mendefinisikan kembali pengalaman dan dukungan yang diberikan pada penyelenggara acara MICE, pelaku bisnis, serta delegasi acara, yang semakin fokus pada menciptakan perubahan bermakna.
Menurut survei International Congress and Convention Association’s (ICCA) Meeting Needs Survey (2023) , para asosiasi menekankan pentingnya meninggalkan dampak positif di destinasi acara dan menciptakan pengaruh jangka panjang melalui kegiatan mereka. Misalnya, sebanyak 44 persen asosiasi internasional telah memodifikasi RFP (Request for Proposal atau Permintaan Proposal) dalam tiga tahun terakhir dengan menambahkan kriteria dampak berkelanjutan. Hasil survei ini juga menyoroti upaya asosiasi dalam memberikan kontribusi positif, mulai dari menyelenggarakan acara berkelanjutan hingga melibatkan segmen pasar yang lebih luas untuk pendekatan yang lebih inklusif.
Menciptakan Dampak Positif
Kampanye MICE global STB mengambil inspirasi dari bisnis dan acara yang memimpin perubahan dalam menciptakan dampak positif. Beberapa contoh acara bisnis yang cukup fokus di bidang berkelanjutan adalah
1. Singapore International Water Week (SIWW)
Acara yang diselenggarakan setiap dua tahun pada tahun genap ini adalah salah satu platform premier di dunia yang mengumpulkan pemimpin dan pakar dari kota-kota, perusahaan air, dan industri untuk berbagi praktik terbaik dan solusi inovatif dalam manajemen air. Mereka juga membicarakan berbagai isu soal penanggulangan banjir, dan perlindungan pesisir yang mendesak untuk mengatasi tantangan iklim yang terkait dengan air. Acara ini menjadi katalis aksi iklim, terutama di Asia, dengan menjembatani kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk membangun solusi air yang berkelanjutan di masa mendatang.
2. RehabWeek 2023 (24 - 28 September 2023)
Acara ini mengumpulkan delegasi dari seluruh dunia untuk bertukar pratik terbaik dan mendorong perkembangan terkini dalam dunia rehabilitasi. RehabWeek mengumpulkan profesional dari berbagai disiplin ilmu, yang merupakan faktor penting dalam memfasilitasi kolaborasi dan inovasi dalam komunitas rehabilitasi. Kegiatan ini memungkinkan peserta untuk terlibat dalam dialog berarti guna memajukan profesi mereka. Acara RehabWeek memperlihatkan bagaimana teknologi digunakan untuk mengintegrasikan teknologi telehealth, robotik, dan virtual reality yang imersif ke dalam perawatan rutin untuk memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien. Acara ini juga mengangkat pentingnya kerja sama untuk menjawab tantangan global, serta komitmen aktif sistem kesehatan publik Singapura dalam mendorong inovasi dan menghasilkan solusi di teknologi rehabilitasi.
3. World Congress of Anaesthesiologists 2024 (3 - 7 Maret 2024)
Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana keberlanjutan dapat diterapkan pada bidang anestesiologi. Kongres ini juga menampilkan skema pembangunan stan yang ramah lingkungan dan bebas limbah, yang menghasilkan jejak karbon 45 persen lebih rendah dari stan tradisional. Untuk mengapresiasi ide-ide dan solusi inovatif, WFSA - Fresenius Kabi Innovation Awards diberikan kepada 3 pemenang, dengan pengakuan khusus bagi mereka yang membantu mengurangi dampak lingkungan dari anestesi.
Ryan Yuen, Managing Director, Singapore International Water Week Pte Ltd, mengatakan mudahnya terhubung dengan mitra global terkemuka di Singapura adalah kekuatan utama di balik kesuksesan dan pengaruh berkelanjutan Singapura dalam industri air global. Timnya pun menargetkan audiens yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas format acara dan memfasilitasi peluang bisnis - semua hal ini telah mendekatkan komunitas global untuk mencapai masa depan air yang lebih berkelanjutan. "SIWW 2024 juga memperkenalkan pilar program baru seputar perlindungan pesisir dan ketahanan banjir, memperkuat pilar-pilar SIWW mengenai solusi serta teknologi pengolahan air dan limbah air," katanya.
Susan de Bievre, Penasihat World Congress of Anaesthesiologists, World Federation of Societies of Anaesthesiologists Dunia (WFSA), mengatakan, sebagai pusat ilmu kesehatan dan inovasi, Singapura adalah tuan rumah yang ideal untuk mengumpulkan penyedia layanan kesehatan guna bertukar ide dan berkolaborasi di bidang anestesiologi. Pada World Congress of Anaesthesiologists 2024 ke-18, WFSA dan Singapore Society of Anaesthesiologists (SSA) berkomitmen untuk melaksanakan praktik ramah lingkungan yang meminimalisir limbah dan emisi karbon. "Pengakuan khusus juga diberikan kepada penelitian dan proyek-proyek yang mengurangi dampak lingkungan dari anestesi. Singapura adalah pemimpin dalam keberlanjutan di Asia Tenggara dan kami sangat senang memiliki kesempatan untuk memperlihatkan fokus kami pada keberlanjutan, inovasi, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat global," katanya.
Memperkaya Pengalaman Delegasi Indonesia
Untuk mendukung Singapura menjadi destinasi MICE internasional, 24 agen wisata dari Indonesia berpartisipasi pada acara The Meeting Show Asia Pacific 2024 yang diselenggarakan pada 17-18 April lalu di Sands Expo and Convention Centre di Singapura. Acara ini mengumpulkan para profesional di bidang pertemuan, mulai dari destinasi global, venue acara, hotel, dan pemasok kunci, serta menghadirkan kesempatan bagi delegasi Indonesia untuk berjejaring, bertukar pengetahuan, dan mencari peluang kolaborasi.
Salah satu partisipan program, Effendy Dharmawan, CEO Preferred Tours Management, mengatakan, timnya mendapatkan pengalaman yang mengesankan dalam kegiatan itu. "Penyelenggaraan acara yang inovatif memungkinkan kami untuk menyelipkan banyak pertemuan produktif dengan para pengambil keputusan, memanfaatkan waktu kami di Singapura sebaik mungkin," katanya Effendy juga terkesan dengan upaya penyelenggara acara untuk menerapkan praktik keberlanjutan, seperti aplikasi digital untuk janji temu, penggunaan alat makan bebas plastik, dan tali nama yang dapat didaur ulang. "Lokasi acara diselenggarakan, Marina Bay Sands, sudah mendapatkan sertifikasi sebagai Green Building,” katanya.
Mendukung Bisnis untuk Menciptakan Dampak Berkelanjutan
Untuk mendukung pelaku bisnis dalam perjalanan menciptakan dampak berkelanjutan bersama Singapura, STB mengembangkan Legacy Toolkit komprehensif yang berisi kerangka kerja yang jelas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengukur dampak suatu acara. Misalnya, kemitraan bisnis yang terjalin pada acara MICE dapat mendorong pengembangan industri. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan yang timbul dari inisiatif acara juga dapat mengarah pada pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di masa mendatang. Toolkit yang akan diluncurkan di bulan Juni 2024 ini juga akan mencakup studi kasus dan informasi tentang dukungan yang ditawarkan oleh STB.
Pilihan Editor: Menjelajah Keunikan Singapura Lewat Video 3D Animatronik