Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara atau bank BUMN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada pekan ini. Setidaknya ada tiga bank pelat merah yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yang merombak jajaran komisaris dan direksi melalui RUPST.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada daftar jajaran komisaris baru di tiga bank yang termasuk dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) tersebut, terdapat tiga nama Direktur Jenderal di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertama, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo. Para pemegang saham menunjuk Suryo sebagai Komisaris Utama BTN melalui RUPST yang digelar pada Rabu, 26 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua, RUPST Bank Mandiri menyepakati pengangkatan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman sebagai Komisaris Mandiri. Luky ditunjuk mengisi jabatan tersebut lewat RUPST Mandiri yang dihelat pada 25 Maret 2025. Ketiga, BNI menunjuk Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto sebagai Komisaris lembaga keuangan milik negara tersebut. Penunjukkan ini disepakati melalui RUPST pada 26 Maret lalu.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginginkan struktur komisaris BUMN diduduki oleh para profesional. Menurut Airlangga, Prabowo telah menginstruksikan agar struktur komisaris di sektor perbankan milik negara dibuat lebih ramping. Komposisi komisaris tersebut, ujarnya, juga akan tetap mencakup unsur dari kementerian teknis terkait.
Penyederhanaan itu, kata dia, bertujuan untuk memperkuat struktur dan meningkatkan kepercayaan pasar. Ia pun berharap pasar merespons positif perampingan tersebut. “Jadi market melihat Bank Mandiri maupun BRI, ini diterima dengan cukup baik. Baik dari direksi maupun komisarisnya diisi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sebelumnya,” ungkap Airlangga, dikutip Jumat, 28 Maret 2025.
Komposisi komisaris akan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank dan dipastikan akan lebih ringkas dibandingkan struktur sebelumnya.
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.