Transformasi Ace Hardware Menjadi Azko untuk Menggaet Gen Z

TAK ada lagi nama Ace Hardware di sebelah Informa, yang dulu lengket seperti perangko. Kini namanya berganti menjadi Azko.

Azko menjadi pilihan jenama baru retail alat perlengkapan rumah tangga dan perkakas milik PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk setelah tak lagi berkongsi dengan Ace Hardware International Holdings, Ltd. Transformasi ini sekaligus sebagai momentum perusahaan untuk mengubah konsep toko mereka.

Gerai di Mal @ Alam Sutera, Tangerang, Banten, menjadi sasaran pertama perubahan tersebut. Selain warna merah di eksterior toko, banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah keberadaan zona inspirasi. Perusahaan mengalokasikan beberapa area khusus untuk menampilkan barang-barang pilihan toko. Tujuannya untuk membantu konsumen memilih barang yang tepat serta memberi ide menata suatu ruang khusus.

Menurut Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk Gregory Sugyono Widjaja, perusahaan ingin memberikan pengalaman yang lebih banyak kepada konsumen. "Kami telah merancang konsep toko Azko dengan menawarkan lebih banyak ide, inspirasi, dan peluang kolaborasi, sehingga dapat mendukung pelanggan dalam menciptakan ruang yang selaras dengan aspirasi hidup dan kebahagiaan mereka," ujarnya saat meluncurkan toko perdana Azko pada 9 Januari 2024.

Gregory mengatakan perubahan itu akan bertahap dilakukan di 245 gerai milik anak usaha Kawan Lama Group ini. Setelah peluncuran toko Azko yang pertama, pria yang juga menjabat Chief Strategy Officer Kawan Lama Group ini berbagi cerita kepada sejumlah wartawan, termasuk Tempo, soal transformasi yang terjadi hingga tantangan bisnis ke depan.

Ttoko perkakas AZKO di Tangerang, Banten, 9 Januari 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis

Apa ada kekhawatiran penjualan menurun setelah berganti nama?

Kami optimistis re-branding ini akan membawa dampak positif bagi perusahaan. Konsep baru yang lebih vibrant, inspiratif, dan dilengkapi dengan fitur-fitur inovatif di dalam toko dirancang untuk meningkatkan daya tarik pelanggan, termasuk generasi muda seperti Gen Y (milenial) dan Gen Z. Selain itu, kami telah mempersiapkan langkah strategis untuk menjaga performa bisnis, termasuk perencanaan matang terkait dengan biaya renovasi dan investasi marketing.

Penghapusan biaya royalti karena berakhirnya perjanjian lisensi juga menjadi salah satu faktor yang membantu mengelola kenaikan biaya, sehingga kami tetap dapat menjaga keseimbangan kinerja. Dengan berfokus pada peningkatan produktivitas toko, menjaga same store sales growth, serta ekspansi ke kota-kota lapis dua dan tiga, kami percaya transisi ini akan memperkuat pertumbuhan bisnis dan profitabilitas pada 2025 sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Apakah semua toko akan memiliki konsep seperti di Mal @ Alam Sutera ini? 

Tidak semua toko akan menjadi konsep seperti ini. Kalau toko agak kecil akan lebih susah. Namun kami berencana mengubah look toko yang ada menjadi AZKO yang menampilkan grafis-grafis dalam waktu tiga tahun. Namun, kalau untuk mengubah signage semua toko itu, kami lakukan dengan cepat. Pada triwulan I ini sudah harus selesai semua perubahan signage-nya.

Berapa anggaran merenovasi toko?

Kami saat renovasi toko punya bujet Rp 1,5-2 juta per meter persegi.

Bagaimana rencana ekspansi toko ke kota lapis dua dan tiga tadi?

Kami akan terus menambah jumlah toko dan tentu berharap dengan AZKO kami juga akan kian agresif. Kami akan melakukan ekspansi di seluruh Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang ada, kami melihat potensi di kota-kota lapis dua dan tiga. Seperti yang lalu, kami sudah buka di Ternate dan Pare-Pare, itu semua hasilnya bagus. Jadi, kami akan terus mengembangkan seperti itu. Namun di kota besar juga akan terus kami lakukan ekspansi.

Bagaimana tren transaksi pelanggan antara offline dan online sekarang?

Kami mayoritas masih transaksi offline yang datang ke toko. Yang online sekitar 10-11 persen. Namun perkembangan online kian cepat.

Kondisi daya beli masyarakat sedang tertekan. Bagaimana dampaknya bagi perusahaan tahun ini?

Perlu diketahui bahwa kami berfokus di market yang menengah ke atas. Kami menjumpai market ini memang lebih resilient, lebih bertahan. Jadi, kami masih melihat potensi yang sangat baik ke depan.

Bagaimana proyeksi pertumbuhan penjualan tahun ini?

Kami tentu berharap bisa mempertahankan pertumbuhan seperti juga yang dialami pada 2024. Tapi rincian target pertumbuhan akan kami sampaikan setelah laporan keuangan 2024 dikeluarkan kurang-lebih pada akhir triwulan I.

Selain inovasi di Azko, apa rencana ekspansi dari Kawan Lama Group?

Kawan Lama Group berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan bisnisnya. Selain berfokus pada pengembangan Azko, kami memiliki rencana pengembangan di seluruh pilar usaha yang ada, yakni retail, industrial, food and beverage, property and hospitality, digital business, serta manufacturing. Sebagai contoh, di pilar manufacturing, kami kian mengembangkan produksi untuk sofa, kasur, bola lampu, safety shoes, dan beberapa produk lain untuk menunjang arahan pemerintah memperbanyak pemakaian barang buatan Indonesia.

Apa tantangan bisnis perusahaan tahun ini?

Tantangan terbesar pada tahun ini adalah menjaga momentum pertumbuhan di tengah persaingan pasar yang makin ketat serta kondisi ekonomi global dan dalam negeri yang fluktuatif. Sebagai pemain retail dengan pengalaman 30 tahun melayani masyarakat Indonesia, Azko sudah pernah melewati masa-masa yang berat pada waktu lalu seperti saat krisis moneter maupun pandemi. Fokus kami adalah memastikan rebranding berjalan lancar dan merek Azko kian dikenal serta dicintai masyarakat Indonesia. Selain itu, tetap mengembangkan produk-produk baru, memperlebar jaringan toko, dan memperbaiki toko-toko yang sudah ada. ●