Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menilai penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan bisa mendorong tumbuhnya ekonomi digital. Bahkan menurutnya, penggunaan AI bisa menyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga ratusan dolar Amerika Serikat. "Kecerdasan buatan sendiri diprediksi memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar US$ 366 miliar di tahun 2030," ujar Patria saat memberikan sambutan di acara Tech and Telco di Jakarta, pada Jumat, 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Patria mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berasal dari tiga industri yaitu pemasaran, game atau permainan, dan dari sektor pendidikan. Menurut Patria ketiga sektor itu ke depannya sangat mengandalkan AI untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Ia juga menyatakan saat ini AI telah dimanfaatkan secara masif oleh tenaga kerja di Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 92 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, dari sisi korporat pun tak mau ketinggalan mengoptimalkan penggunaan kecerdasan buatan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Data menunjukkan 69 persen pemimpin perusahaan juga menyatakan bahwa mereka hanya akan mempekerjakan seseorang yang memiliki keterampilan AI," kata Patria mengutip hasil survei Google soal pemanfaatan AI di Indonesia pada 2024. Dengan pertimbangan tersebut, Patria yakin tenaga kerja yang tidak mengembangkan keterampilan menggunakan AI akan sulit bersaing di dunia kerja.
Pendapat serupa pernah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menilai kecederdasan buatan bisa menyumbang PDB Indonesia mencapai US$ 360 miliar atau setara Rp 5.879 triliun pada 2030. Optimisme itu diperkirakan dari nilai barang dagangan bruto ekonomi digital Indonesia, yang pada 2024, sudah mencapai US$ 90 miliar atau 6 persen dari produk domestik bruto (PDB). “Sebagian besar kontribusi berasal dari sektor-sektor yang digerakkan oleh kecerdasan buatan ,” kata Airlangga dalam acara AI Forward yang digelar Alibaba Cloud di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Selasa, 21 Januari 2025.
Untuk menyokong target ekonomi digital, Airlangga meneruskan, Pemerintah Indonesia berniat mencetak 500 ribu individu talenta digital per tahun hingga 2030. “Berarti kita membutuhkan sekitar 9 juta keahlian dalam digital, termasuk AI. Saya menghargai bahwa sejauh ini Alibaba juga mendukung pelatihan ini,” katanya.
Perkembangan AI diperkirakan menyumbang US$ 15,7 triliun terhadap perekonomian global pada 2030, dengan kontribusi dari peningkatan produktivitas sebesar US$ 6,6 triliun, dan konsumsi US$ 9,1 triliun. Konsumsi merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia. Capaian jumbo ini dianggap menunjukkan peran AI sebagai katalis inovasi.
Defara Dhanya berkontribusi pada penulisan artikel ini.