Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedagang saham dari TradeMas Inc.bekerja dari rumah setelah New York Stock Exchange (NYSE) ditutup usai meluasnya pandemik virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020. Pasien positif di Amerika Serikat mencapai 82.179 orang.REUTERS/Brendan McDermid
Suasana sejumlah pedagang saham dari TradeMas Inc., setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat pandemik virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020. AS menjadi negara dengan kasus pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 terbanyak di dunia. REUTERS/Brendan McDermid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Thea D'Adamo, Head of Options Execution dari TradeMas Inc., bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat pabdemik virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Pedagang saham dari TradeMas Inc. bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, 26 Maret 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Pedagang saham dari TradeMas Inc. bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat meluasnya virus corona atau Covid-19 di New York City, U26 Maret 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Reaksi pedagang saham dari TradeMas Inc. saat bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat meluasnya virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini