material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pelajar korban kekerasan seksual melakukan dengar pendapat di ruang Komisi D, DPRD Kota Surabaya, Jumat, (10/2). TEMPO/Fully Syafi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sebanyak 12 pelajar korban kekerasan seksual mengadu ke DPRD akibat sikap diskriminasi yang mereka terima dari pihak sekolah. TEMPO/Fully Syafi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pelajar korban kekerasan seksual ini mengadu ke DPRD Kota Surabaya atas perlakuan yang mereka terima di sekolah masing-masing. TEMPO/Fully Syafi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Para pelajar ini didampingi LSM Hotline dan Hotline Pendidikan saat hearing dengan Komisi D DPRD Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Fakta menyebutkan bahwa sebagian besar pelajar yang menjadi korban eksploitasi adalah anak-anak yang mengalami disharmonisasi dalam keluarga maupun sekolah. TEMPO/Fully Syafi
