Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Banda Neira, Pulau Tempat Pengasingan yang Indah

25 November 2013 | 18.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Warga menggendong anaknya di teras Rumah pengasingan Sutan Syahrir di Banda Neira, Maluku, Senin (14/10). Belanda pernah mengasingkan tokoh Kemerdekaan Indonesia Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir selama enam tahun di pulau Banda Neira. TEMPO/Ayu Ambong

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Mesin ketik Sutan Syahrir dan foto keluarga terletak di atas meja di rumah pengasingannya, di Banda Neira, Senin (14/10). Belanda mengasingkan dua tokoh kemerdekaan ini karena sikap kritisnya terhadap pemerintah Belanda pada 1 Februari 1936. TEMPO/Ayu Ambong

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Putri Mohammad Hatta, Meutia Hatta saat mengunjungi rumah tempat pengasingan Bung Hatta, di Banda Naira (14/10). Kedatangan mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ini adalah untuk menghadiri acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Hatta-Sjahrir di pulau ini. TEMPO/Ayu Ambong

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Meutia Hatta saat berziarah ke makam Des Alwi Abubakar, tokoh Banda yang menjadi anak angkat Hatta dan Sjahrir di Banda Naira, Senin (14/10). TEMPO/Ayu Ambong

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Seorang warga bersepeda melintasi jalanan di depan Rumah pengasingan Dr. Cipto Mangunkusumo di Banda Naira (18/10). Dr. Cipto Mangunkusumo bersama Iwa Kusuma Sumantri pernah mengalami pengasingan dari Belanda sejak tahun 1927. TEMPO/Ayu Ambong

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Benteng Belgica yang dibangun Portugis pada abad ke-16 dan akhirnya diambil alih VOC, di Banda Neira (18/10). Benteng berbentuk pentagon ini sudah dipugar seperti bentuknya semula. TEMPO/Ayu Ambong

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus