Foto

Mandi di Pemandian Raja Ambon sambil Melihat Morea

17 Mei 2016 | 07.40 WIB

https://statik.tempo.co/data/2016/05/17/id_506910/506910_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 5

Seorang anak melompat saat bermain di permandian Wailatu, Desa Tulehu Ambon,Maluku, 16 Mei 2016. Wisata permandian Wailatu berasal dari Bahasa Ambon yakni Wai adalah air dan Latu adalah raja. Konon sejarahnya dahulu kala kolam pemandian ini adalah tempat pemandian para raja Ambon. TEMPO/Iqbal Lubis

https://statik.tempo.co/data/2016/05/17/id_506911/506911_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 5

Seorang anak melompat saat bermain di permandian Wailatu, Desa Tulehu Ambon,Maluku, 16 Mei 2016. Berasal dari sumber mata air wisata permandian ini airnya tak pernah kering meski kemarau datang. TEMPO/Iqbal Lubis

https://statik.tempo.co/data/2016/05/17/id_506912/506912_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 5

Tiga orang anak menggunkan ban bermain di permandian Wailatu, Desa Tulehu Ambon,Maluku, 16 Mei 2016. Permandian dengan air yang biru jernih ini juga dijadikan warga sebagi tempat mandi dan mencuci. TEMPO/Iqb

https://statik.tempo.co/data/2016/05/17/id_506913/506913_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 5

Seorang warga memberi makan Morea di permandian Wailatu, Desa Tulehu Ambon, Maluku, 16 Mei 2016. Morea adalah sebutan dari belut raksasa yang menurut warga telah hidup selama ratusan permandian ini juga menjadi daya tarik wisatawan saat berkumjung.TEMPO/Iqbal Lubis

https://statik.tempo.co/data/2016/05/17/id_506914/506914_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 5

Sejumlah morea atau belut raksasa mulai bermunculan saat warga memberi makan di permandian Wailatu, Desa Tulehu Ambon,Maluku, 16 Mei 2016. Belut Raksasa ini hanya bisa dilihat saat diberi makanan yang berbau amis oleh warga sekitar.TEMPO/Iqbal Lubis

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus