Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cyprien Verseux, seorang ahli glasiologi dan astrobiologi, memegang mangkuk berisi spageti yang membeku di Concordia Station, Antartika. Ia mencoba memasak di halaman tempatnya bekerja di Concordia Station yang merupakan tempat paling terisolasi dan diselimuti es. Twitter.com/cyprienverseux.
Cyprien Verseux yang bekerja di pangkalan ilmiah paling terpencil di dunia, Concordia Station, Antartika, mencoba memasak di luar ruangan. Hasilnya, semua bahan makanan yang ia coba masak justru membeku, semisal, dua wajan berisi telur yang pecah dan membeku seperti menggantung di udara. Twitter.com/cyprienverseux.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penampakan telur yang pecah menggantung di udara saat putih dan kuningnya membeku. Cyprien Verseux bekerja di Concordia Station bersama 12 rekannya yang merupakan teknisi, ilmuwan, juru masak, dan tim medis. Twitter.com/cyprienverseux.
Penampakan telur dadar yang membeku di Concordia Station, Antartika. Menurut Cyprien Verseux, suhu udara di sana bisa mencapai -80 derajat Celsius selama musim dingin. Twitter.com/cyprienverseux.
Saat Cyprien Verseux tidak sibuk melakukan penelitian, ia kerap membuat blog untuk membagikan pengalaman hidup selama di Antartika, salah satunya memasak dengan suhu ekstem. Berbagai makanan yang ia buat tampak seperti karya seni lantaran membeku dan terlihat seperti melayang di udara. Twitter.com/cyprienverseux.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini