Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita tampil dalam sebuah adegan dari serial Black Crows, 28 April 2016. Sinetron yand dikabarkan diilhami dari kisah nyata ini menceritakan kehidupan brutal di bawah kekuasaan kelompok militan ISIS. MBC Group/Handout via REUTERS
Sebuah stasiun televisi di Arab Saudi meluncurkan sinetron ini untuk memerangi propaganda kelompok militan ISIS, yang telah berhasil melakukan perekrutan di seluruh dunia. MBC Group/Handout via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sinetron Black Rows yang banyak bercerita tentang kehidupan wanita dan anak-anak di bawah otoritas simpatisan ISIS tersebut, merupakan drama televisi pertama yang menampilkan adegan pembunuhan massal dan pemerkosaan. MBC Group/Handout via REUTERS
Dalam serial ini juga diceritakan tentang seorang wanita yang bergabung dengan ISIS di Irak setelah 20 tahun gagal mendapatkan suami di kampung halamannya, Kuwait. Wanita itu lalu berharap bergabungnya dia dengan ISIS bisa menjadi istri salah seorang anggota kelompok itu. MBC Group/Handout via REUTERS
rama televisi yang menghabiskan dana produksi sekitar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp 133 miliar itu, mencerminkan peranan pemerintah Arab Saudi sebagai garda terdepan yang membentengi umat Muslim dalam memerangi penyebaran paham radikal. MBC Group/Handout via REUTERS
Proses produksi sinetron Black Rows rupanya tak lepas dari sejumlah ancaman. Beberapa pemain sintron dan kru MBC mengaku mendapat ancaman pembunuhan via internet oleh para pendukung ISIS. MBC Group/Handout via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini