Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang dokter memeriksa seorang anak Rohingya di klinik difteri Samaritan's Purse di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. Sejumlah pengungsi terserang bakteri difteri. REUTERS
Seorang wanita Rohingya berbaring di tempat tidur di klinik difteri Samaritan's Purse di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. Wanita ini dirawat karena terinfeksi difteri. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak pengungsi Rohingya mengenakan masker saat menunggu pemeriksaan kesehatan di klinik difteri Samaritan Purse di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebarkan toksin atau racun yang menyerang jantung. REUTERS
Seorang anak pengungsi wanita Rohingya mendapatkan pemeriksaan kesehatan di klinik difteri Samaritan Purse di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. Penyakit difteri sempat menjadi kejadian luar biasa di Indonesia pada akhir 2017. REUTERS
Yunus Khan (12 tahun), terbaring di tempat tidur di klinik difteri Samaritan's Purse karena di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. Ia dirawat karena terinfeksi difteri. REUTERS
Seorang anak pengungsi Rohingya yang menderita difteri mewarnai buku gambar saat dirawat di klinik difteri Samaritan's Purse di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Januari 2018. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini