Saat militer Rusia secara aktif menggunakan UAV ini untuk pengintaian dan serangan udara terhadap teroris di Suriah sebagai bagian dari uji terbang kompleks tak berawak. Saat ini Rosoboronexport sedang meninjau sekitar sepuluh permintaan untuk pengintaian dan serangan drone Orion-E. TASS
Drone tempur Orion, yang mampu membawa beban tempur hingga 200 kilogram. Dimana satu UAV Orion akan dapat membawa dua rudal Vikhr, yang akan digantung dari kendaraan dalam kontainer di tiang bawah sayap. Thedrive.com
Drone Orion dijadwalkan untuk meluncurkan peluru kendali anti-tank untuk pertama kalinya pada musim gugur mendatang. Sekarang sedang dilakukan integrasi dengan rudal anti-tank modern dari Vikhr-M ke Orion. Vikhr ATGM sendiri memiliki efisiensi yang sangat tinggi terhadap target bergerak dari tipe “tank”, dengan lebih dari 80 persen berhasil. Russianaviation.com
Drone Orion-E dapat dikendalikan melalui saluran radio pada jarak 250 km. Orion merupakan sistem udara tak berawak ketinggian menengah yang memiliki durasi panjang dengan berat lepas landas maksimum 1 ton dan berat muatan maksimum 200 kg. Defencetalk.com
Melansir TASS, CEO Perusahaan Kronshtadt Sergei Bogatikov mengatakan drone pengintai Orion-E terbaru akan mampu beroperasi pada jangkauan yang jauh lebih besar setelah mendapat komunikasi satelit. Drone Orion-E dengan sistem satelit didemonstrasikan di forum teknis militer internasional Angkatan Darat-2021. Thedefensepost.com