Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga menari diiringi musisi serenade saat perayaan Festival Natitas di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. AP/Juan Karita
Warga memegang tengkorak manusia yang sudah dihiasi saat perayaan Festival Natitas di Gereja Cementerio, di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. Tengkorak manusia yang dibawa warga dalam festival ini adalah tengkorak leluhur mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. AP/Juan Karita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita memegang tengkorak leluhurnya di luar Gereja Cementerio saat perayaan Festival Natitas di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. Tradisi ini menandai akhir dari hari libur umat Katolik All Saints, tetapi tidak diakui oleh Gereja Katolik. AP/Juan Karita
Warga memegang tengkorak manusia yang sudah dihiasi saat perayaan Festival Natitas di Gereja Cementerio, di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. Tengkorak manusia yang dibawa warga dalam festival ini adalah tengkorak leluhur mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. AP/Juan Karita
Tengkorak manusia dihiasi dengan bunga dan daun coca saat perayaan Festival Natitas di luar Gereja Cementerio, di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. Natitas dalam bahasa Bolivia berarti tengkorak manusia. AP/Juan Karita
Tengkorak manusia memakai kaca mata hitam dipajang di luar Gereja Cementerio saat perayaan Festival Natitas di La Paz, Bolivia, 8 November 2015. Mereka percaya tengkorak leluhur dapat menjadi jimat pelindung. AP/Juan Karita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini