Ilmuwan melihat akuarium berisikan udang karang yang dilengkapi dengan sensordi laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. REUTERS/David W Cerny
Seekor udang karang yang dilengkapi dengan sensor berada dalam akuariam di laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. REUTERS/David W Cerny
Seekor udang karang yang dilengkapi dengan sensor berada dalam akuariam di laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. Para ilmuwan menggunakan udang karang sebagai metode untuk mempelajari pencemaran air, yang secara efektif mengubah hewan menjadi bio-sensor. REUTERS/David W Cerny
Seorang ilmuwan melihat udang karang yang dilengkapi dengan sensor di dalam akuariam di laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. Sensor itu digunakan untuk mengetahui setiap perubahan pada tubuh hewan atau perilaku menandai perubahan tingkat kemurnian air di dalam tangkinya. REUTERS/David W Cerny
Seorang ilmuwan memasangkan sensor pada udang karang di laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. Pabrik bir menggunakan udang karang karenabereaksi cepat terhadap perubahan lingkungan perairan. REUTERS/David W Cerny
Seorang ilmuwan memeriksa udang karang, dilengkapi dengan sensor, di laboratorium Fakultas Perikanan dan Perlindungan Perairan di Vodnany, Republik Cheska, 26 September 2017. Pabrik bir di Ceko mengunakan udang karang dengan dilengkapi sensor untuk menjaga agar persediaan air tetap murni. REUTERS/David W Cerny