Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JOUAV juga membuat berbagai desain twin-boom yang antara lain dapat dilihat di dek Shandong. Namun, gambar drone yang sedang terbang sepertinya menunjukkan Xiang Yi CSC-005, yang dilengkapi dengan menara sensor di bawah hidung dengan kamera elektro-optik dan inframerah, serta pengintai laser. Foto : en.topwar.ru
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) secara aktif memajukan penggunaan UAV ke dalam struktur kekuatannya untuk berbagai tujuan, seperti misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), tujuan serangan, atau bahkan sebagai drone target untuk mensimulasikan skenario pertempuran anti-pesawat. Foto : Nartional Interest
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu desain Cina yang sesuai dengan deskripsi umum jenis baling-baling yang dipasang di depan adalah JOUAV's CW-20, yang dilengkapi mesin utama bertenaga bensin dan rotor bertenaga listrik untuk operasi VTOL. UAV ini memiliki daya tahan 6 jam, dan dapat beroperasi hanya di bawah 28 mil (35 kilometer) dari operator menggunakan link radio line-of-sight. Foto : Twitter
Setidaknya dua tipe berbeda terlihat di kapal induk Shandong, yang mampu lepas landas dan mendarat vertikal "hibrida" (VTOL). Pesawat tak berawak jenis umum ini memiliki konfigurasi sayap tetap yang relatif konvensional dan beroperasi seperti itu dalam penerbangan datar, tetapi juga memiliki boom bawah sayap dengan rotor di setiap ujungnya untuk memungkinkan operasi VTOL. Foto : Twitter
Untuk pertama kalinya, Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) telah terlihat di kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), Shandong. Pada bulan April, otoritas Tiongkok mengumumkan bahwa Shandong, yang mulai beroperasi pada 2019, telah memulai periode pemeliharaan terjadwal besar pertamanya di Galangan Kapal Dalian. Foto : Twitter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini