Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas polisi menarik rambut seorang demonstran saat melakukan protes menentang undang-undang kewarganegaraan baru, di Lucknow, India, 19 Desember 2019. Penanda-tanganan RUU Kewarganegaraan baru tersebut akan mempercepat kewarganegaraan bagi agama minoritas, termasuk Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsis, dan Kristen, dari Afganistan, Bangladesh, dan Pakistan yang tiba di India sebelum 2015. REUTERS/Pawan Kumar
Petugas polisi berjaga setelah protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru, di Lucknow, India, 19 Desember 2019. Kritikus sangat khawatir bahwa Modi berusaha untuk merebut India dari akar sekuler, demokratis dan mengubah bangsa ini dari 1,3 miliar orang menjadi negara agama, tanah air bagi umat Hindu. REUTERS/Pawan Kumar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demonstran melemparkan batu ke arah polisi selama protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru, di Mangaluru, India, 19 Desember 2019. Ribuan orang yang berunjuk rasa menyebut undang-undang kewarganegaraan ini untuk meminggirkan komunitas Muslim di India. REUTERS/Stringer
Penduduk lokal duduk di sebelah api unggun ketika mereka memblokir jalan saat protes menentang undang-undang kewarganegaraan baru, di New Delhi, India, 18 Desember 2019. Protes pada RUU Kewarganegaraan tersebut akhirnya meledak di setidaknya 15 kota di India. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang polisi memegang tongkat terhadap demonstran selama protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru, di Ahmedabad, India, 19 Desember 2019. Diketahui, aksi protes yang diikuti ribuan warga India ini telah memakan korban jiwa sebanyak tiga orang. REUTERS/Amit Dave
Petugas polisi menggunakan tongkat terhadap demonstran selama protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru, di Ahmedabad, India, 19 Desember 2019. REUTERS/Amit Dave
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini