Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana Fungsi Konsuler I Bagian Perlindungan WNI KJRI Kuching Lucky Nugraha (kanan) berbincang dengan WNI yang dievakuasi dari hutan, Mildah Situmorang (ketiga kiri) beserta anak-anaknya di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 November 2019. Mildah berasal dari Tebing Tinggi, Sumatra Utara, ditemukan dalam kondisi terlantar di sebuah pondok di hutan Batu Sembilan Bintulu. ANTARA/HS Putra
Mildah Situmorang (kedua kanan) saat perekaman data di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 Kamis 2019. KJRI Kuching Sarawak membuatkan dokumen perjalanan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar Mildah dan lima anaknya dapat dipulangkan ke Indonesia. ANTARA/HS Putra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mildah Situmorang (kanan), menangis saat dipeluk relawan Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia (Forkommi) di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Ia bersama lima anaknya diselamatkan Forkommi serta pegiat sosial Bintulu Francis Ngu Hown Hua pada Oktober lalu, dan sempat tinggal di penampungan. ANTARA/HS Putra
Murni (kedua kanan) dan Diana (ketiga kanan), anak dari Mildah Situmorang bersama relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Sebelum ditemukan relawan, Mildah sehari-hari berjualan sayur di Pasar Bintulu untuk memenuhi kebutuhan hidup. ANTARA/HS Putra
Salah satu anak Mildah Situmorang dipeluk relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 19 November 2019. Mildah hidup kekurangan semenjak mendiang suaminya menderita penyakit berat dan tidak dapat bekerja. ANTARA/HS Putra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini