Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang staf di TPB, bar sake yang dikelola oleh Tokyo Port Brewing, menuangkan sake dalam botol ke gelas pelanggan di bar di Tokyo, Jepang 12 Juli 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Yoshimi Terasawa, kepala pembuat bir di Tokyo Port Brewing, mengukus nasi saat pembuatan sake, anggur beras tradisional, di tempat pembuatan bir di Tokyo, Jepang 9 Juli 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yoshimi Terasawa, kepala pembuat bir di Tokyo Port Brewing, bekerja mengukus nasi saat pembuatan sake, di tempat pembuatan bir di Tokyo, Jepang 9 Juli 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Yoshimi Terasawa, kepala pembuat bir di Tokyo Port Brewing, menaburkan spora jamur koji di atas nasi kukus yang didinginkan saati pembuatan sake, di tempat pembuatan bir di Tokyo, Jepang 9 Juli 2024. Pabrik ini menggunakan mesin yang dimodifikasi dan proses ergonomis yang mengonsumsi lebih sedikit energi dan tenaga kerja. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Yoshimi Terasawa, kepala pembuat bir di Tokyo Port Brewing, mengaduk tangki saat pembuatan sake di tempat pembuatan bir di Tokyo, Jepang 9 Juli 2024. Perusahaan ini menghasilkan sekitar 30 kiloliter sake setiap tahunnya, atau cukup untuk mengisi hampir 42.000 botol berukuran 720 ml. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Yoshimi Terasawa, kepala pembuat bir di Tokyo Port Brewing, mengaduk tangki saat pembuatan sake di tempat pembuatan bir di Tokyo, Jepang 9 Juli 2024. Perusahaan ini menghasilkan sekitar 30 kiloliter sake setiap tahunnya, atau cukup untuk mengisi hampir 42.000 botol berukuran 720 ml. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini