Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Patung banteng berisi peti mati mendiang Tjokorda Istri Rai Dharmawati, anggota keraton Ubud, terbakar saat prosesi upacara kremasi kerajaan yang dikenal dengan 'Pelebon', di Ubud, Gianyar, Bali, 10 Juni 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Umat ​​​​Hindu Bali membawa peti mati Tjokorda Istri Rai Dharmawati, anggota istana kerajaan Ubud, saat prosesi upacara kremasi kerajaan yang dikenal dengan 'Pelebon', di Ubud, Gianyar, Bali, 10 Juni 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umat ​​​​Hindu Bali menggendong anggota keluarga kerajaan Ubud saat prosesi upacara kremasi kerajaan yang dikenal dengan 'Pelebon', Tjokorda Istri Rai Dharmawati, anggota istana kerajaan Ubud, di Ubud, Gianyar, Bali, 10 Juni 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Patung banteng berisi peti mati mendiang Tjokorda Istri Rai Dharmawati, anggota keraton Ubud, saat prosesi upacara kremasi kerajaan yang dikenal dengan 'Pelebon', di Ubud, Gianyar, Bali, 10 Juni 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Umat ​​​​Hindu Bali mengangkut peti mati Tjokorda Istri Rai Dharmawati, anggota istana kerajaan Ubud, saat prosesi upacara kremasi kerajaan yang dikenal dengan 'Pelebon', di Ubud, Gianyar, Bali, 10 Juni 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini