Foto

Menongok Proses Tradisional Benang Sutera Soppeng

10 Desember 2016 | 11.56 WIB

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563320/563320_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 6

Ibu Manji memilih ulat sutera yang telah siap membentuk kokon atau kepompong di Ta'juncu, Donri-donri, Soppeng, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 2016. Budidaya sutera alam dan industri serat sutera merupakan industri tradisional yang sudah dikembangkan sejak tahun 1950-an oleh masyarakat Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563321/563321_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 6

Ibu Hasnaini melakukan proses Reeling (memintal) kokon menggunakan alat pintal sederhana di rumahnya, di Desa Pising, Donri-donri, Soppeng, Sulawesi Selatan, 4 Oktober 2016. Kecamatan Donri-donri tercatat sebagi daerah penghasil benang sutera terbesar di Indonesia pada tahun 1960an dan mencapai puncaknya di tahun 1980-an. ANTARA FOTO

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563322/563322_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 6

Proses Reeling (memintal) kokon dengan alat sederhana ini haruslah menggunakan air panas agar benang dapat dipintal, 4 Oktober 2016. Dengan menggunakan peralatan sederhana dan masih tradisional serta tidak banyak pengetahuan tambahan, sekarang ini tersisa tidak lebih 10 kelompok petani sutera binaan Perum Perhutani dengan produksi kurang lebih 100 kilogram benang per bulan. ANTARA FOTO

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563323/563323_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 6

Ibu Manji dibantu cucunya memindahkan ulat sutera yang telah siap membentuk kokon atau kepompong ke wadah bambu bersusun sederhana, 5 Oktober 2016. Untuk memproduksi benang sutera dibutuhkan waktu 28 hari mulai dari proses pembibit telur ulat sutera hingga pemintalan benang. ANTARA FOTO

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563324/563324_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 6

Agar serat benang mudah dipintal, kokon direbus terlebih dahulu beberapa saat, 4 Oktober 2016. Saat ulat menjadi kepompong (kokon) sekitar tujuh hari, kepompong tersebut selanjutnya direbus hingga 3-4 menit kemudian dilakukan pemintalan saat kepompong masih hangat. ANTARA FOTO

https://statik.tempo.co/data/2016/12/10/id_563325/563325_650.jpg
Perbesar
Foto 6 dari 6

Ibu Hasnaini menyortir benang sutera yang baru saja dipintalnya agar mudah dikemas sebelum didistribusikan, 4 Oktober 2016. Hasil benang sutera akan dipasok ke luar daerah yakni Sengkang, Kabupaten Wajo, Polman Sulawesi Barat, untuk selanjutnya ditenun menjadi kain sutera dan kebanyakan dijadikan pakaian dan sarung Lipa Sabbe (Sarung Sutera). ANTARA FOTO

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus