Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli biologi kelautan memeriksa telur karang dan sperma di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. REUTERS/Napat Wesshasartar
Karang staghorn terlihat di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 28 Februari 2024. REUTERS/Napat Wesshasartar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wadah plastik menampung telur karang dan sperma di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 29 Februari 2024. Karang hanya bertelur setahun sekali, dan diperlukan waktu hingga lima tahun untuk membesarkan karang muda. REUTERS/Napat Wesshasartar
Kerang raksasa terlihat di samping terumbu karang yang terisi kembali di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 28 Februari 2024. Para ilmuwan mengumpulkan sampel sebanyak mungkin untuk dibiakkan, saat berjuang menyelamatkan terumbu karang Thailand dari degradasi yang disebabkan oleh pemanasan lautan dan aktivitas manusia seperti pariwisata. REUTERS/Napat Wesshasartar
Ahli biologi kelautan menyelam untuk memeriksa telur karang dan sperma di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. Bintik merah muda itu adalah sperma dan telur yang dikeluarkan oleh karang. REUTERS/Napat Wesshasartar
Karang lembah kecil diterangi sinar ultraviolet yang ditutupi jaring untuk mengumpulkan telur dan sperma karang di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 27 Februari 2024. Ahli biologi kelautan Thailand menyelam melalui perairan dangkal di sebuah pulau di selatan Thailand ketika miliaran bintik merah muda melayang dari dasar laut yang hanya terjadi setahun sekali. REUTERS/Napat Wesshasartar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini