Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keempat unit LMS akan bergabung dengan Armada Timur RMN di mana mereka akan memperkuat kesiapan dan kedaulatan perairan maritim Timur Malaysia. Akuisisi LMS melalui kerja sama dengan Cina, yang pertama dalam sejarah Angkatan Laut Kerajaan Malaysia. Foto : RMN
Kapal Misi Littoral (LMS) memiliki panjang 6800 meter dengan kecepatan maksimal 22 knot dengan daya tahan 15 hari di laut. LMS mampu melakukan tugas patroli, pengawasan maritim, pencarian dan penyelamatan (SAR) serta menegakkan hukum maritim Malaysia. Foto : RMN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencong dinamai setelah "Senjata Melayu tradisional yang melambangkan semangat kepahlawanan, perjuangan, keberanian, dan kekuatan dalam melawan dan menangkis serangan musuh". Kapal ini akan bergabung dengan skuadron LMS ke-11 dengan KD Keris (LMS pertama), KD Sunda (LMS kedua) dan KD BADIK (LMS ketiga). LMS adalah salah satu dari lima (5) kelas kapal dalam program transformasi armada 15to5. Foto : RMN
Royal Malaysia Navy (TLDM atau RMN) menerima Kapal Misi Littoral keempat (LMS) yang dinamai "Rencong" di Grup Industri Wuchang Shipbuilding, di Wuhan, Cina. Rencong (114) memulai konstruksi pada 18 September 2019 dan diluncurkan pada 16 Desember 2020 oleh tim proyek RMN LMS di Wuhan. Foto : RMN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini