Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awak media melakukan reportase dari depan pusat pengujian aeronotika terkait penelitian puing pesawat yang diduga milik MH370 di Toulouse, Prancis, 5 Agustus 2015. PM Najib Razak mengatakan para ahli yang meneliti potongan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion membuat kesimpulan bahwa benda tersebut adalah benar bagian dari pesawat MH370. PASCAL PAVANI/AFP/Getty Images
Sejumlah anggota kepolisian mengidentifikasi reruntuhan pesawat, bagian dari sayap, yang ditemukan di Pulau La Reunion, di timur Madagaskar, 29 Juli 2015. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak membenarkan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion adalah bagian pesawat MH370 yang selama ini hilang. REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak meneteskan air mata saat jumpa pers terkait penelitian puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di Kuala Lumpur, Malaysia, 6 Agustus 2015. Kepastian puing yang ditemukan adalah milik MH370 didapat setelah dilakukan penelitian di sebuah pusat pengujian aeronotika di dekat Toulouse, Prancis. AP/Vincent Thian
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (tengah) saat jumpa pers terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di Kuala Lumpur, Malaysia, 6 Agustus 2015. PM Najib Razak mengatakan para ahli yang meneliti potongan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion membuat kesimpulan bahwa benda tersebut adalah benar bagian dari pesawat MH370. REUTERS/Olivia Harris
Nicolette Gomes, putri dari Patrick Gomes, yang menjadi korban dari hilangnya MH370, menunjukan lukisan pesawat karyanya saat menunggu kabar berita di Kuala Lumpur, Malaysia, 6 Agustus, 2015. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak membenarkan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion adalah bagian pesawat MH370 yang selama ini hilang. AP/Joshua Paul
Bao Lanfang (tengah), yang putra dan cucunya mejadi korban kecelakaan pesawat MH370 menangis histeris saat mendengar kabar kepastian penemuan puing pesawat Malaysia Airlines di Beijing, Tiongkok, 6 Agustus 2015.REUTERS/Jason Lee
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini