Di Hong Kong, di mana biaya properti melonjak lebih dari dua kali lipat sejak 2012, membuat warganya tinggal di rumah yang dijuluki rumah kandang atau apartemen peti mati. Bagi mereka rumah tinggal ini sangat kecil, sempit dan mahalnya selangit. REUTERS
Simon Wong (61 tahun) membayar sekitar Rp 3 juta per bulan untuk hidup di dalam kotak ini, berukuran 1,2 x 1,8 meter. Kamar mungil ini tidak memiliki ruang untuk berdiri dan hanya bisa memuat beberapa item pakaian di samping tempat tidurnya. REUTERS
Kong Kyung-soon 73 tahun, tinggal sendirian di ruang seluas 6 kaki di Seocho-gu, Seoul, Korea Selatan. Ia hidup dengan hemat dan membayar sekitar Rp 4,6 juta per bulan untuk tinggal di rumah sempit ini. REUTERS
Li Rong (37 tahun), menggunakan bagian bawah tidur di apartemennya seluas sembilan kaki persegi sebagai tempat tidur dan tempat tidur atas sebagai ruang untuk menyimpan sisa barang-barang miliknya. Ia tinggal di kota Hong Kong. REUTERS
Kawasan Kumuh di Dharav, Mumbai adalah rumah bagi lebih dari satu juta orang yang hidup di gubuk kecil seperti ini di India. REUTERS