Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang warga membawa baskom berisi air, yang dikumpulkan dari tanah gersang yang jaraknya cukup jauh dari desanya Tata Bathily di Matam, Senegal, 30 Maret 2022. REUTERS/Ngouda Dione
Foto udara menunjukkan seorang anak laki-laki mengumpulkan air dari sumur dekat desa Tata Bathily di Matam, Senegal 29 Maret 2022. REUTERS/Christophe Van Der Perre
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak laki-laki mengumpulkan air dari lubang yang digali di dasar sungai yang kering untuk menyirami ternak di dekat desa Tata Bathily di Matam, Senegal, 30 Maret 2022. Air yang ada tidak cukup minum warga bahkan penduduk setempat tidak mencuci pakaian. REUTERS/Edward McAllister
Demba, membantu ayahnya seorang penjual air untuk mengisi tong airnya di dekat desa Tata Bathily di Matam, Senegal, 30 Maret 2022. Tata Bathily yang dikelilingi oleh medan tandus bermil-mil menjadi betapa mahal dan sulitnya memanfaatkan cadangan air itu. REUTERS/Ngouda Dione
Seorang pria menggali lubang untuk mendapatkan air, di dasar sungai yang kering, dekat desa Tata Bathily di Matam, Senegal, 30 Maret 2022. Sumur baru yang gagal mencapai air telah menjadi bahan lelucon warga setempa. REUTERS/Edward McAllister
Foto udara menunjukkan seorang pria menggali lubang untuk mendapatkan air di dasar sungai yang kering, dekat desa Tata Bathily di Matam, Senegal, 30 Maret 2022. Ketika sumur air mulai surut di desa terpencil di Senegal utara ini pada 2010, pemerintah mengebor sumur lain yang saat ini hampir tidak mengeluarkan tetesan air. REUTERS/Christophe Van Der Perre
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini