Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iring-iringan kendaraan membawa pengungsi Suriah kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Ribuan pengungsi Suriah kembali ke rumah mereka di provinsi Idlib setelah khawatir akan mewabahnya virus corona di dekat perbatasan Turki. REUTERS/Khalil Ashawi
Pengungsi Suriah mengemas barang-barang mereka ke atas kendaraan ketika mereka kembali ke rumah mereka, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Hingga saat ini belum ada kasus virus corona di kamp pengungsian, namun mereka mengkhawatirkan kondisi kamp dan kurangnya fasilitas kesehatan akan menjadi bencana. REUTERS/Khalil Ashawi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iring-iringan kendaraan membawa pengungsi Suriah kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Para pengungsi memutuskan kembali ke rumah mereka walaupun ada potensi konflik bersenjata yang dapat kembali meletus. REUTERS/Khalil Ashawi
Anak-anak pengungsi Suriah menaiki kendaraan untuk kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Sekitar satu juta warga Suriah melarikan diri dari Idlib dan pedesaan akibat perang saudara selama sembilan tahun. REUTERS/Khalil Ashawi
Anak-anak pengungsi Suriah menaiki kendaraan untuk kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. REUTERS/Khalil Ashawi
Seorang pengungsi Suriah mengangkut barang-barangnya kembali ke rumah, karena takut akan terjadi wabah virus corona (COVID-19) di kamp pengungsi yang padat, di Ariha, Suriah 12 April 2020. REUTERS/Khalil Ashawi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini