Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa anggota TNI menyaksikan kapal KRI Lambung Mangkurat yang merapat, dibantu dengan kapal tunda untuk mengarahkan kapal menuju dermaga. Kapal ini dilengkapi berbagai macam radar, untuk mendeteksi kapal permukaan dan bawah permukaan. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
ABK KRI Lambung Mangkurat terlihat berdiri di samping geladak kapal, kapal Parchim tergolong sebagai jenis kapal korvet. Kapal ini didesain untuk bertempur melawan kapal selam, dibuat oleh negara Jerman Timur pada tahun 1970. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ABK bersiaga di atas kapal milik TNI, menurut komandan KRI Diponegoro Letkol Pelaut Daru Cahyo Sumirat. Kapal ini dikerahkan untuk operasi siaga tempur laut, yang bertugas menjaga perbatasan, meliputi teritori perairan Bali hingga Cilacap. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
Seorang prajurit TNI berdiri di dekat meriam roket RBU-6000 anti kapal selam, kapal ini jenis Parchim. Dengan nomor lambung 374, KRI Lambung Mangkurat merupakan salah satu kapal andalan TNI AL. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
KRI milik TNI AL merapat di salah satu dermaga, KRI dikerahkan untuk menjaga teritori perairan Bali, hingga Cilacap Jawa Tengah. Selain itu KRI Diponegoro dan KRI Lambung Mangkurat, bertugas untuk pengamanan eksekusi mati di Nusakambangan. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
Dua Kapal Republik Indonesia dikerahkan, untuk menjaga perbatasan sebelah selatan Indonesia. Kapal tersebut berpatroli di perairan selatan Cilacap hingga Bali. Operasi tersebut dilaksanakan untuk menjaga perbatasan. Cilacap, Jawa Tengah, 9 Maret 2015. Aris Andrianto/Tempo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini