Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivis Greenpeace berdemonstrasi menentang penggunaan kemasan plastik sekali pakai di depan markas Nestle di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Mereka membawa naga raksasa yang dibuat dari sampah kemasan plastik. REUTERS/Denis Balibouse
Aktivis Greenpeace membawa naga raksasa di Danau Leman dalam aksi menentang kemasan plastik sekali pakai di depan markas Nestle di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Greenpeace menuduh Nestle tidak berbuat cukup banyak untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan produknya. REUTERS/Denis Balibouse
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivis Greenpeace membawa naga raksasa di Danau Leman dalam aksi menentang kemasan plastik sekali pakai di depan markas Nestle di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Kemasan plastik sekali pakai dianggap mencemari tempat pembuangan akhir dan lautan. REUTERS/Denis Balibouse
Aktivis Greenpeace membawa patung naga raksasa dalam demo menentang kemasan plastik sekali pakai di depan markas Nestle di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Mereka meminta Nestle untuk mencari alternatif dari kemasan plastik sekali pakai. REUTERS/Denis Balibouse
Aktivis Greenpeace memanjat gedung kantor pusat Nestle dalam demo menentang kemasan plastik sekali pakai di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Nestle telah berjanji untuk membuat 100 persen dari kemasannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada tahun 2025. REUTERS/Denis Balibouse
Aktivis Greenpeace berdemonstrasi menentang penggunaan kemasan plastik sekali pakai di depan markas Nestle di Vevey, Swiss, Selasa, 16 April 2019. Mereka membawa naga raksasa yang dibuat dari sampah kemasan plastik. REUTERS/Denis Balibouse
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini