Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentara Prancis tampak berjaga di sekitar sekolah yahudi, di distrik Marais, Prancis. Saat ini Vigipirate berada di level Scarlet, atau level tertinggi dalam menghadapi ancaman. Jika di Indonesia Scarlet merupakan level siaga 1, Vigipirate menerapkan level warna dalam setiap level ancaman. 13 Januari 2015. Jeff J Mitchell/Getty Images
Pasukan Prancis berjaga di sekitar menara Eifel, 10.000 tentara di sebar oleh pemerintah menyusul serangan teror terhadap kantor berita Charlie Hebdo. Vigipirate mempunyai tingkatan dalam menghadapi tiap ancaman teror, sistem ini sama dengan DEFCON di negara Amerika. 13 Januari 2015. Jeff J Mitchell/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem pertahanan Vigipirate ini pertama kali diciptakan oleh, Presiden Valery Giscard d'Estaing pada tahun 1978. Sistem pertahanan ini di desain untuk melindungi masyarakat Paris dari serangan teror, merupakan hal biasa jika berkunjung ke Paris, menyaksikan tentara bersenjata berada di bandara, stasiun kereta dan pusat belanja, 13 Januari 2015. Chesnot/Getty Images
Seorang tentara Prancis menjaga sekolah yahudi di Rue des Rosiers, distrik marais, Prancis. Penjagaan terhadap komunitas yahudi meningkat, akibat dari penyerangan kelompok teror di salah satu supermarket halal milik kaum yahudi, 13 Januari 2015. Chesnot/Getty Images
Prancis mengerahkan lebih dari 10.000 tentaranya untuk menjaga negara tersebut. Vigipirate merupakan sistem pertahanan unik milik negara Prancis, dimana setiap tentara disebar di penjuru kota, tampak tentara Vigipirate tengah menjaga pemukiman Yahudi di Prancis, 13 Januari 2015. Chesnot/Getty Images
Pasukan Prancis berpatroli di sekitar menara Eifel pada tanggal 12 Januari 2015 di Paris. Menyusul serangan teror terhadap Prancis belakangan ini, Pemerintah mengaktifkan kembali sistem pertahanan Vigipirate. Jeff J Mitchell/Getty Images
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini