Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Batik, termasuk batik sarimbit, sebagai warisan budaya Indonesia bukan hanya sekadar kain berwarna-warni dengan motif-motif indah. Ini adalah cerminan mendalam dari nilai-nilai, tradisi, dan hubungan keluarga yang erat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi banyak yang sudah keluarga, tak jarang mengenakan batik sarimbit, di mana anggota keluarga berpakaian batik dengan motif yang seragam. Di balik kemewahan kain batik ini terdapat makna filosofis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laman rumahbatikbedjo.com, istilah sarimbit berasal dari bahasa Jawa. Sarimbit menggambarkan bagaimana setiap anggota keluarga berfungsi sebagai bagian penting. Dengan mengenakan batik sarimbit, keluarga mencerminkan keharmonisan.
Mengenakan batik sarimbit bukan hanya sekadar tampilan yang seragam, tetapi juga simbol keselarasan dalam keluarga. Motif yang seragam pada pakaian batik mencerminkan bahwa setiap anggota keluarga adalah bagian dari sebuah kesatuan.
Cara ini secara simbolis menunjukkan bahwa motif pada kain batik yang bermacam-macam tetapi selalu harmonis. Begitu pula dengan keluarga. Meski terdiri dari individu yang berbeda tetapi tetap saling mendukung.
Dilansir dari ziyata.com Dalam budaya Indonesia, menjaga tradisi adalah nilai yang sangat dihargai. Dengan mengenakan batik sarimbit, keluarga menjaga dan merayakan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Mengenakan batik sarimbit menciptakan ikatan yang lebih erat dalam keluarga. Keluarga akan berkumpul, berbagi momen, dan merayakan momen. Sehingga dapat mengenang kenangan indah dan meningkatkan hubungan antaranggota keluarga.
Meskipun batik sarimbit mencerminkan keseragaman, itu juga memberikan ruang bagi kreativitas. Keluarga dapat memilih motif dan warna batik yang mereka sukai.
Pilihan editor: Mengenal Batik Sarimbit dan Muasalnya