Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain ritual agama, sunat juga dilakukan untuk alasan kesehatan. Dalam kasus lain, terutama di beberapa bagian Afrika, sunat direkomendasikan untuk anak laki-laki atau laki-laki yang lebih tua untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip WebMD, American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hanya, prosedur ini direkomendasikan pada anak laki-laki dan laki-laki yang lebih tua. Tujuannya untuk mengobati phimosis atau ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup. Atau untuk mengobati infeksi pada penis.
Dikutip dari Mayoclinic, manfaat sunat salah satunya untuk menjaga kebersihan. Sunat memudahkan seseorang untuk mencuci penis. Namun, anak laki-laki dengan penis yang tidak disunat dapat diajarkan untuk mencuci bagian bawah kulup secara teratur.
Selanjutnya, sunat juga bermanfaat untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Meski risiko infeksi saluran kemih pada laki-laki tergolong rendah, tetapi infeksi ini lebih sering terjadi pada laki-laki yang tidak disunat. Bila dibiarkan, infeksi ini dapat menyebabkan masalah ginjal di kemudian hari.
Pria yang tidak disunat lebih berisiko mengalami infeksi menular seksual. Sunat dapat mengurangi risiko ini dengan catatan harus menjalani praktik sunat yang aman.
Selain itu, sunat juga mencegah masalah penis. Kadang-kadang kulup pada penis yang tidak disunat sulit atau tidak mungkin ditarik kembali (phimosis). Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada kulup atau kepala penis.
Terakhir, kanker penis jarang terjadi pada pria yang disunat. Selain itu, kanker serviks juga lebih jarang terjadi pada pasangan seksual wanita dari pria yang disunat.
Pilihan Editor: Pria Tak Disunat Rentan Kanker Penis? Ini Kata Ahl