Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otak organ yang sangat vital dilindungi tengkorak dan selaput. Fungsi otak sangat penting karena jaringan dan miliaran sel saraf ada di sana. Otak harus dilindungi dan terjaga kesehatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip WebMD, ahli neuropsikologi Elise Caccappolo menjelaskan, kesehatan otak tak jarang terabaikan. Terkadang baru menyadari ketika mengalami beberapa perubahan kognitif dan kehilangan memori sebelum usia 60 tahun atau 70 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Spesialis Saraf Beri Penjelasan soal Kasus Pendarahan Otak seperti Indra Bekti
Kiat menjaga kesehatan otak
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga otak tetap sehat. Hal itu dimulai dari masa kanak-kanak melakukan pelatihan intelektual, interaksi sosial, dan aktivitas fisik. Merujuk Harvard Medical School, ada 12 hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan otak, yaitu:
1. Rangsangan mental
Para ilmuwan telah menemukan aktivitas otak bisa merangsang hubungan baru antara sel-sel saraf. Aktivitas yang dapat merangsang mental, yaitu membaca, mengikuti kursus, mencoba senam mental, seperti mengerjakan teka-teki kata atau soal matematika. Hubungan sosial yang kuat dikaitkan dengan rendahnya risiko demensia.
2. Melakukan latihan fisik
Penggunaan otot juga membantu menjaga otak. Olahraga juga memacu perkembangan sel saraf baru dan meningkatkan hubungan antar sel otak (sinapsis).
3. Memperbaiki pola makan
Nutrisi yang bagus membantu otak dan tubuh, misalnya buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, minyak tak jenuh, dan sumber protein nabati.
4. Menjaga tekanan darah
Tekanan darah tinggi pada usia paruh baya meningkatkan risiko penurunan kognitif di usia tua. Penyesuaian gaya hidup berguna untuk menjaga tekanan darah yang tepat dan sehat.
5. Menjaga gula darah
Mencegah diabetes dengan pola makan, berolahraga secara teratur, dan tetap menjaga berat badan tetap ideal.
6. Menjaga kadar kolesterol
Kadar kolesterol jahat atau LDL yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia. Diet, olahraga, pengendalian berat badan, dan menghindari rokok akan sangat membantu untuk mencegah risiko itu.
7. Menghindari pemakaian tembakau
Tidak mengonsumsi tembakau dalam bentuk apa pun membuat otak tetap sehat.
8. Mengurangi atau berhenti konsumsi alkohol
Minum alkohol berlebihan merupakan faktor risiko utama demensia.
9. Mengendalikan emosi
Orang yang cemas, depresi, kurang tidur, atau kelelahan cenderung mendapat skor buruk tes fungsi kognitif. Skor yang buruk berisiko mengalami penurunan kognitif saat usia tua.
10. Melindungi kepala
Cedera kepala sedang hingga parah, bahkan tanpa gegar otak terdiagnosis rentan meningkatkan risiko gangguan kognitif.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.