Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

3 Alasan Gigi Berlubang Berpotensi Sebabkan Penyakit Jantung

Menurut penelitian, gigi berlubang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar sekitar 20 persen. Begini prosesnya.

18 Februari 2025 | 09.15 WIB

Ilustrasi dokter gigi menggunakan APD. ANTARA/Zabur Karuru
Perbesar
Ilustrasi dokter gigi menggunakan APD. ANTARA/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah gigi berlubang kerap jadi sandungan saat mengikuti seleksi. Entah itu dalam rekrutmen aparat negara, atlet profesional, atau di bidang lain. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab gigi berlubang tidak hanya gangguan mulut biasa namun berpotensi menimbulkan risiko kesehatan lebih buruk. Gigi yang berlubang mengandung kuman dan bakteri berbahaya. Bakteri tersebut dapat ikut terbawa dalam darah dan menempel dan menginfeksi organ lainnya, salah satunya jantung sebagai tempat pertukaran darah.

Berdasarkan hasil studi yang dimuat dalam Journal of Periodontology mengatakan bahwa penyakit gigi dan jaringan di sekitarnya meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar sekitar 20 persen. Melansir dari laman Indonesian Heart Association, ada beberapa hal yang dapat dihubungkan dengan kondisi gigi berlubang yang dapat memicu penyakit jantung, yaitu:

1. Penyebaran Bakteri

Gigi berlubang biasanya dipenuhi oleh bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi. Bakteri pada gigi berlubang dapat dengan mudah masuk dalam aliran darah. Ketika aliran darah masuk melalui ke jantung untuk dipompa bakteri dapat tinggal di pembuluh darah dan menyebabkan infeksi baru. Peradangan lokal pada pembuluh darah dapat memicu terjadinya stroke dan mengganggu fungsi endotel sehingga lemak lebih mudah masuk.

Bakteri yang terbawa dari gigi berlubang juga dapat menempel pada bagian katup jantung. Kondisi tersebut juga dikenal dengan endokarditis. Endokarditris jika dibiarklan begitu saja akan berkembang menjadi penyakit serius yang memerlukan penanganan khusus.

2. Memicu Respon Inflamasi Sistemik

Infeksi pada gigi dapat memicu respon inflamasi sistemik. Meningkatnya penanda radang menimbulkan reaksi di antarnya peningkatan kadar leukosit, CRP, dan interleukin. Peningkatan ketiga leukosit, CRP, dan interleukin dapat mengganggu fungsi endotel sehingga lemak bisa lebih mudah masuk dan memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah selanjutnya akan  menghambat kerja jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubh.

3. Peningkatan Sistem Antibodi yang Dapat Menyerang Katup Jantung

Kerusakan gigi secara berulang yang terjadi akibat infeksi kuman Streptokokus Group A dapat memicu respon tubuh yang berlebihan. Pada kondisi tersebut tubuh dapat menghasilkan respon imun yang abnormal. Akibatnya sistem imun dapat salah sasaran menyerang otot dan katup jantung hingga akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen.  

Perjalanan Penyakit Sakit Gigi hingga kena ke Jantung

Masih melansir dari sumber yang sama, gigi berlubang dapat memicu penyakit jantung dimulai dari kebiasaan kecil yang seringkali diabaikan. Berikut proses kerusakan gigi yang pada akhirnya dapoat menyebabkan penyakit jantung. 

1. Ketika mengonsumsi makanan Anda mungkin lupa atau tidak memberishkan sisa-sisa makanan secara bersih. Akibatnya sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi akan diurai oleh bakteri dan menghasilkan zat asam. 

2. Zat asam tersebut kemudian akan mengikis lapisan terluar yang berfungsi melindungi gigi atau biasa disebut juga dengan enamel gigi. Proses yang dikenal juga dengan demineralisasi ini dapat menyebabkan karies atau lubang gigi

3. Dalam waktu yang lama jika tidak segera diatasi karies akan semakin berkembang, menyerang lapisan gigi yang lebih dalam, seperti dentin dan pulpa yang mengandung saraf serta pembuluh darah.

4. Ketika telah mencapai pulpa, bakteri akan menyebabkan infeksi pada gigi. Pada kondisi ini pengidap gigi berlubang akan mulai merasakan rasa nyeri yang intens. Pada kasus yang lebih parah rasa nyeri juga akan disertai dengan terbentuknya abses atau nanah. 

5. Setelah menginfeksi pulpa bakteri akan menyerang syaraf hingga menyebabkan syaraf rusak/mati sehingga gigi tidak lagi merasakan nyeri.

6. Pada kondisi ini jika abases gigi terus dibiarkan makan komplikasi bisa saja terjadi. Bakteri dapat berpindah ke gigi dan jaringan lain yang berada di sekitarnya. Selain itu, bakteri juga dapat berpindah ke jaringan tubuh lainnya melalui peredaran darah dan menyebabkan komplikasi serta masalah yang penaykit serius, salah satunya penyakit jantung.

Pilihan Editor: Tips Melatih Kebiasaan Sikat Gigi pada Anak 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus